Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Kurs rupiah mencoba bangkit meski masih berada di level Rp 13.000 per dollar Amerika Serikat (AS), Rabu (12/10). Mengacu data Bloomberg, di pasar spot rupiah ke level Rp 13.018 per dollar AS atau menguat 0,11% dari sebelumnya Rp 13.032 per dollar AS.
Asal tahu saja, Indeks MSCI Emerging Market Currency hari ini turun 0,1% setelah meluncur 0,7% pada perdagangan sesi Selasa (11/10) kemarin. Ringgit Malaysia melemah 0,3% setelah minyak Brent turun paling dalam ke level dua pekan semalam dipicu ketidakjelasan langkah Rusia ikut bergabung menstabilkan pasar minyak bersama OPEC.
Sedangkan, won Korea terdepresiasi 0,3 % setelah mencatat penurunan terbesar satu hari dalam sebulan kemarin. Baht Thailand turun 0,7% di tengah membeludaknya arus dana yang keluar. Investor global menjual bersih 3,4 miliar baht (US$ 96 juta) obligasi setempat kemarin, menurut data dari Thai Market Association Bond.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan, secara umum, mata uang rupiah relatif masih lebih kuat meski terbatas dibandingkan performa kurs rekan dagang utama terhadap dolar AS.
"Rupiah memang masih dipengaruhi oleh faktor global yang cenderung negatif tetapi faktor domestik masih positif. Eforia amnesti pajak pada periode kedua ini masih tetap meningkat," katanya dikutip dari Antara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News