Reporter: Auriga Agustina | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menaikkan harga jual produk. Saat ini produk bebas dan nutrisi harganya sudah naik 3%-4% . Keputusan ini ditempuh sejak bulan Juli hingga september tahun ini. Catatan saja sebelumnya KLBF berencana menaikan harga produk 3%-5%.
Langkah tersebut dilakukan tak lain karena nilai tukar rupiah yang kian melemah dan menyebabkan tingginya biaya bahan produksi. Wajar saja, 70% - 90% bahan baku produksi Kalbe Farma berasal dari Impor.
Direktur Utama KLBF Vidjongtius mengatakan, KLBF juga akan menaikan kontribusi ekspor di seluruh negara Asean, seperti pada produk obat resep, obat bebas dan juga obat nutrisi. Adapun, produk nutrisi KLBF seperti Diabetasol menjadi andalan penjualan KLBF di pasar Filipina.
Tahun ini, KLBF menargetkan penjualan ekspor dapat berkontribusi sebesar Rp 1 triliun ke pendapatan atau berkontribusi sebesar 6% dari total pendaatan KLBF. Pada tahun lalu, ekspor berkontribusi sebesar 5% dari total pendapatan KLBF. Setiap tahun KLBF menargetkan pertumbuhan penjualan ekspor naik 1%.
Dibalik bayang-bayang pelemahan rupiah terhadap dollar AS, KLBF terus berupaya melakukan aktivitas marketing secara selektif dan terarah kepada konsumen yang dituju agar pertumbuhan kinerja KLBF tetap tumbuh. “Dalam kondisi ekonomi yang berfaktuluasi ini dan konsumen belum kuat , maka harus dilakukan kombinasi strategi berbagai aspek untuk mempertahankan kinerja keuangan,” Kata Vidjongtius kepada Kontan.co.id, Minggu (7/10).
Dengan kondisi rupiah yang terus menurun, Vidjongtius mengatakan, KLBF telah melakukan natural hedging.
Analis Phintacro Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan, meski telah menaikkan harga produk dan dibayangi pelemahan nilai tukar rupiah, KLBF masih memiliki prospek yang baik ke depan. Sebab KLBF memiliki brand market leader dilini produk tersebut, seperti promag, entrostop dan extra joss. “Di sisi lain, bauran produk KLBF juga sangat luas, mulai dari bahan baku hungga pengembangan obat cancer,” ujarnya.
Valdy menambahkan, untuk ke depan saham KLBF masih sangat menarik dikoleksi, sebab rasio profitabilitas dan rasio utang Kalbe relatif lebih baik dari pesaingnya. “Rasio harga KLBF juga menunjukan bahwa market price KLBF saat ini relatif murah,” katanya.
Oleh sebab itu, Valdy merekomendasikan buy on support KLBF di atas Rp 1.200 dengan target harga Rp 1.350 – Rp 1.400. Sebagai informasi pada perdagangan Jumat pekan lalu, harga saham KLBF ditutup melemah 2,69% menjadi Rp 1.265 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News