Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Mayoritas saham-saham big banks kompak memerah hingga akhir perdagangan Senin (21/7). Berbagai sentimen seperti potensi penundaan pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed) serta tensi geopolitik diperkirakan menjadi faktor penyebab koreksi saham bank jumbo.
Di antara big banks, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang mengalami penurunan paling dalam. Harga saham BMRI turun 1,27% dari penutupan Jumat (18/7), di mana terkoreksi menjadi Rp 4.680 per saham di awal pekan.
Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) terkoreksi 1,21% menjadi Rp 4.070 per saham. Pun menyusul saham big banks BUMN lainnya yang terkoreksi, yakni saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang terkoreksi terkoreksi sekitar 0,78% menjadi Rp 3.830 per saham.
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) justru sebaliknya. BBCA mencatat kenaikan 0,30% harga saham ke level Rp 8.450 per saham dibandingkan harga di akhir pekan lalu.
Baca Juga: Cek Harga Saham Bank Blue Chip yang Beda Arah saat IHSG Naik 1,18%, Senin (21/7)
Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia Miftahul Khaer mengatakan, pelemahan saham big banks seperti BBRI, BMRI, dan BBNI dalam beberapa waktu terakhir, salah satunya ialah sebab para pelaku pasar yang mulai mencermati risiko sentimen global.
Beberapa sentimen tersebut ialah seperti potensi penundaan pemangkasan suku bunga The Fed serta tensi geopolitik yang memicu volatilitas pasar keuangan.
"Dari sisi domestik, kekhawatiran atas perlambatan pertumbuhan kredit dan potensi tekanan margin juga ikut membayangi sektor perbankan," ujar Miftahul kepada Kontan, Senin (21/7).
Namun secara umum, dirinya masih melihat prospek jangka menengah hingga panjang saham big banks tetap solid. Hal ini didukung oleh fundamental kuat, pertumbuhan laba yang stabil, dan kualitas aset yang terjaga. Pun, valuasi dinilai mulai masuk ke area yang lebih menarik setelah mengalami koreksi.
"Untuk saat ini, kami tetap bullish untuk saham BBRI karena eksposurnya yang besar ke sektor UMKM dan model bisnis yang tahan banting, disusul oleh BMRI yang punya pertumbuhan kredit korporasi cukup agresif," pungkasnya.
Selanjutnya: Demo Driver Ojol, Forum Konsumen Sebut Tuntutan Layak Dipertimbangkan
Menarik Dibaca: 30 Ucapan Hari Anak Nasional 2025 Kreatif dan Penuh Semangat Kekeluargaan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News