Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga emas masih terus berada di level tinggi. Mengutip trading economics Selasa (22/7) pukul 09.35 WIB, harga emas mencapai US$ 3.388 per troi ons. Harga ini meningkat 29,12% secara year to date (YtD).
Indrawan Sitorus, Equity Research Analyst BNI Sekuritas mengatakan, prospek emiten emas pada semester II-2025 akan relatif positif. Seiring dengan tren harga emas global yang masih bertahan di level tinggi.
Beberapa faktor utama yang menopang prospek ini antara lain ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed dan bank sentral global lainnya, yang mendukung kenaikan harga emas.
Baca Juga: Harga Emas Antam Melonjak Rp 19.000 Jadi Rp 1.946.000 per Gram Pada Selasa (22/7)
Berikutnya, emas cenderung out perform saat suku bunga riil turun karena tidak memberikan imbal hasil, sehingga menjadi lebih menarik dibanding aset berbunga.
Kemudian, tingginya ketidakpastian global, termasuk potensi eskalasi konflik geopolitik, seperti ketegangan di Timur Tengah atau Taiwan. Hal ini mendorong permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven.
“Peningkatan permintaan dari bank sentral, khususnya China dan Rusia, yang terus menambah cadangan emas sebagai upaya diversifikasi dari aset berbasis dolar AS. Ini memberikan dukungan fundamental jangka menengah bagi harga emas,” ujar Indrawan kepada Kontan, Senin (21/7).
Indrawan menambahkan, secara umum sentimen utama yang perlu dicermati adalah kebijakan suku bunga The Fed dan Bank Indonesia, kondisi geopolitik global (perang, tensi AS–China, Timur Tengah), tren inflasi dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan data cadangan emas global dan kebijakan bank sentral (seperti pembelian emas oleh China & Rusia).
Indrawan menilai, prospek saham emiten emas cukup menarik hingga akhir 2025, terutama jika harga emas tetap tinggi dan biaya dapat dikendalikan. Antara lain, PT Aneka Tambang (ANTM), volume permintaan emas domestik yang meningkat menyebabkan volume penjualan emas di ATH (all time high). Hal ini mendorong laba bersih ANTM akan bertumbuh signifikan pada tahun 2025 sebesar 90% yoy.
Baca Juga: Harga Emas Naik Selasa (22/7) Pagi, Kekhawatiran Tarif Dagang Mendorong Permintaan
“Kami merekomendasikan buy dengan target harag Rp 3.300 per saham,” ucap Indrawan.
Lalu, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). Merdeka sedang bersiap untuk memulai operasi komersial dari tambang emas yang baru, Pani Gold mine, pada awal tahun 2026.
Hal ini akan mendorong laba dari Merdeka, dimana BNI Sekuritas mengekspektasi bahwa pada tahun 2026, Merdeka akan menghasilkan laba positif dari sebelumnya negatif di tahun 2025. Indrawan merekomendasikan buy dengan target harga di Rp2.400 per saham.
Selanjutnya: Airlangga Beberkan Perkembangan Rencana Garuda Beli 50 Pesawat Boeing
Menarik Dibaca: Resep Onde-Onde Ubi yang Enak dan Super Gampang, Lembut dengan Manis-Gurih yang Pas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News