kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.927.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.328   26,00   0,16%
  • IDX 7.398   86,28   1,18%
  • KOMPAS100 1.045   8,58   0,83%
  • LQ45 789   3,60   0,46%
  • ISSI 248   5,04   2,07%
  • IDX30 409   1,66   0,41%
  • IDXHIDIV20 466   1,61   0,35%
  • IDX80 118   1,07   0,92%
  • IDXV30 119   0,63   0,53%
  • IDXQ30 130   0,11   0,08%

Wall Street Menguat Senin (21/7): Nasdaq dan S&P 500 Cetak Rekor Baru


Senin, 21 Juli 2025 / 22:21 WIB
Wall Street Menguat Senin (21/7): Nasdaq dan S&P 500 Cetak Rekor Baru
ILUSTRASI. Traders work on the floor at the New York Stock Exchange (NYSE) in New York City, U.S., July 1, 2025. REUTERS/Jeenah Moon


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Indeks S&P 500 dan Nasdaq kembali mencatat rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (21/7), didorong oleh harapan terobosan dalam perundingan dagang serta antisipasi terhadap laporan keuangan perusahaan teknologi besar yang dapat menentukan arah pasar saham Wall Street pekan ini.

Melansir Reuters, hingga pukul 09.44 waktu setempat, indeks S&P 500 menguat 18,34 poin atau 0,29% ke level 6.315,13. Nasdaq Composite naik 110,40 poin atau 0,53% ke posisi 21.006,05.

Baca Juga: Wall Street Bergerak Flat Setelah Trump Akan Kenakan Tarif Tinggi untuk Uni Eropa

Sementara itu, Dow Jones Industrial Average naik tipis 38,06 poin atau 0,09% menjadi 44.380,25, hanya terpaut 1,57% dari rekor tertingginya.

Sentimen pasar didukung oleh harapan akan kemajuan dalam pembicaraan dagang. Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick pada hari Minggu menyatakan optimismenya terhadap kemungkinan tercapainya kesepakatan dagang dengan Uni Eropa.

Namun, para diplomat UE mengatakan bahwa blok 27 negara tersebut tengah mempertimbangkan langkah balasan yang lebih luas terhadap AS, seiring memudarnya prospek kesepakatan besar dengan Washington.

Presiden Donald Trump sebelumnya mengancam akan memberlakukan tarif sebesar 30% terhadap impor dari Meksiko dan Uni Eropa.

Ia juga telah mengirimkan surat kepada mitra dagang lain seperti Kanada, Jepang, dan Brasil dengan ancaman tarif tambahan dalam kisaran 20% hingga 50%, sehingga menambah ketidakpastian pasar.

Baca Juga: Trump Diprediksi Bakal Bertemu Xi Oktober Mendatang, Ini Informasinya

Meski demikian, investor tetap optimistis dan percaya bahwa dampak ekonomi dari kebijakan tarif tersebut mungkin tidak separah yang dikhawatirkan sebelumnya.

Hal ini tercermin dari kinerja positif indeks saham utama AS dalam beberapa pekan terakhir.

Perhatian pasar kini tertuju pada laporan keuangan dari perusahaan teknologi raksasa seperti Alphabet dan Tesla yang akan mengawali musim laporan kinerja “Magnificent Seven” minggu ini. Kinerja mereka diperkirakan menjadi penentu arah pasar selanjutnya.

Saham Tesla dan Alphabet masing-masing menguat 1,7% dan 0,5% pada awal perdagangan.

"Masih ada banyak ketidakpastian seputar perdagangan global, sehingga fokus terhadap laporan keuangan memberi alasan bagi investor untuk optimistis," kata Ross Mayfield, analis strategi investasi di Baird.

Baca Juga: Saham Terkait Kripto Berseri Usai Trump Sahkan Undang-Undang Stablecoin

"Ada banyak harapan terhadap pertumbuhan pendapatan perusahaan teknologi besar dan permintaan terkait AI yang diperkirakan akan terus mendorong indeks."

Saham Verizon naik 2,2% setelah perusahaan menaikkan proyeksi laba tahunannya. Kinerja saham ini juga mendorong sektor komunikasi menjadi yang berkinerja terbaik hari itu.

Saham Domino’s Pizza turut menguat 2% setelah perusahaan melaporkan pertumbuhan penjualan kuartal II di atas ekspektasi analis untuk gerai di AS.

Pekan ini data ekonomi relatif ringan. Hanya laporan klaim pengangguran mingguan dan survei aktivitas bisnis bulan Juli yang akan dirilis pada Kamis.

Pelaku pasar juga akan mencermati pidato Ketua The Fed Jerome Powell pada Selasa untuk mencari sinyal arah kebijakan suku bunga, terutama setelah data inflasi minggu lalu memberikan sinyal campuran.

Baca Juga: Jet Tempur AU Bangladesh Jatuh di Kampus Sekolah, Tewaskan Sedikitnya 19 Orang

Para trader kini memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga pada Juli hampir nihil, namun probabilitas penurunan pada September mencapai sekitar 60%, menurut alat FedWatch milik CME Group.

Selanjutnya: Saham Bank Himbara Kompak Memerah, Peluncuran Kopdes Merah Putih Jadi Sentimen?

Menarik Dibaca: Sisa 11 Hari Lagi, Tiket Diskon Kereta Api Sudah Terjual 89%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×