Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Hanya saja, untuk jangka pendek, ada potensi koreksi dan bisa dibawa konsolidasi terlebih dahulu sebelum melanjutkan kenaikan kembali karena kedua saham ini dinilai sudah naik signifikan.
Untuk saham ANTM, Sukarno menyebut level resistance saham emiten pelat merah ini berada di level Rp 1.175. Harga sempat menguji level tersebut tetapi kembali turun di bawah level Rp 1.175. Dalam jangka menengah, jika ANTM kembali uji di level resistance Rp 1.175, maka ada potensi melanjutkan uptrend dengan target harga Rp 1.290.
“Untuk level support jangka menengah di Rp 1.005. Harga berada di atas level tersebut masih tergolong aman dan bullish trend akan berlanjut,” ujar Sukarno.
Baca Juga: Pekan ketiga Oktober 2020, batubara dan nikel masih jadi komoditas juara
Untuk saham INCO, Sukarno menyebut, ada potensi uji resistance di level Rp 4.700- Rp 4.720. Jika terjadi break out, maka bisa berlanjut dalam jangka menengah ke target harga Rp 5.100-Rp 5.200. Sementara untuk level support saham INCO berada di level Rp 4.000. Untuk strategi di kedua saham ini, bisa menggunakan strategi swing trade, yakni buy ketika swing low dan sell ketika swing high.
Sementara William merekomendasikan beli (buy) saham ANTM dengan target harga Rp 1.200-Rp 1.330, dan saham INCO dengan target harga Rp 4.500 per saham.
Baca Juga: Ini penyebab IMIP bisa salip INCO dan ANTM rajai produksi olahan nikel di Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News