Reporter: Namira Daufina | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Pernyataan Federal Bureau of Investigation (FBI) mengenai penggunaan email pribadi oleh Hillary Clinton bukan tindak kejahatan memberi dampak positif bagi pelaku pasar. Salah satunya adalah harga komoditas logam industri yang kembali kinclong. Kenaikan terbesar berhasil didulang oleh tembaga dan nikel.
Mengutip Bloomberg, Senin (7/11) pukul 11.30 am Shanghai, harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan naik 0,6% di level US$ 5.020 per metrik ton atau menyentuh level tertingginya sejak April 2016 lalu. Sementara nikel pun melambung 3,5% menjadi US$ 10.826 per metrik ton.
“Sentimen naiknya harapan Clinton bisa memenangkan pemilu mendongkrak harga tembaga sementara aksi protes di Indonesia akhir pekan lalu menimbulkan kekhawatiran gangguan distribusi nikel,” jelas Wang Cong, Analyst SMM Information & Technology Co., seperti dikutip dari Bloomberg.
Ditambah lagi dari sisi China, harapan perbaikan sektor manufakturnya juga mendukung kenaikan harga komoditas logam industri. Maka diprediksi kenaikan harga logam industri berpeluang lanjut untuk jangka pendek.
Sembari menanti rilis data neraca perdagangan China yang dijadwalkan esok hari. Jika dirilis surplusnya bertambah menjadi 336 miliar yuan dari sebelumnya 278 miliar yuan seperti dugaan pasar maka kenaikan logam industri akan terus berlanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News