kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Jika Tarif Trump 104% ke China Berlaku, Ini Imbasnya ke Emiten Sektor Komoditas


Rabu, 09 April 2025 / 19:24 WIB
Jika Tarif Trump 104% ke China Berlaku, Ini Imbasnya ke Emiten Sektor Komoditas
ILUSTRASI. Foto udara aktivitas bongkar muat batu bara di kawasan pantai Desa Peunaga Cut Ujong, Meureubo, Aceh Barat, Aceh. Dampak perang tarif global ini tak hanya terasa pada harga barang, tetapi juga menekan prospek pertumbuhan emiten di hampir semua sektor. Dua sektor paling terdampak adalah perbankan dan komoditas. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/tom.


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, akan memberlakukan tarif impor sebesar 104% untuk seluruh produk asal China mulai 9 April 2025 sebagai tanggapan atas balasan tarif yang sebelumnya diterapkan oleh China terhadap Amerika Serikat.

Direktur PT Kanaka Hita Solvera, Daniel Agustinus menilai dampak perang tarif global ini tak hanya terasa pada harga barang, tetapi juga menekan prospek pertumbuhan emiten di hampir semua sektor. Dua sektor paling terdampak adalah perbankan dan komoditas.

"Semua sektor akan terdampak karena akan berpengaruh terhadap growth emiten secara keseluruhan. Yang paling terkena impact mungkin sektor banking," jelas Daniel pada Kontan, (9/4).

Baca Juga: Tarif Trump Mulai Berlaku, Uni Eropa dan China Siapkan Serangan Balik

Ia menambahkan bahwa ekspor Indonesia ke China yang didominasi komoditas juga berisiko terkena penurunan permintaan. Harga saham emiten energi, logam, dan perkebunan bisa ikut tertekan.

"Ekspor Indonesia ke China sebagian besar berupa komoditas. Jadi akan ada penurunan permintaan untuk emiten tersebut," ujarnya.

Sebagai informasi, beberapa emiten lokal sektor komoditas yang banyak mengekspor ke China seperti tambang, logam, dan kelapa sawit di antaranya adalah PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).

Selanjutnya: Kuota Impor Komoditas Strategis Bakal Dihapus, Cek Rekomendasi Saham CPIN dan JPFA

Menarik Dibaca: Dominan Berawan, Berikut Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (10/4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×