Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah melandai jelang keputusan suku bunga Amerika. Turunnya harga minyak mentah dunia akibat pasar tidak yakin kapan suku bunga akan mencapai puncak dan seberapa besar pengaruhnya terhadap permintaan energi.
Melansir Reuters, Rabu (20/9), harga turun meskipun terjadi penurunan stok minyak AS yang lebih besar dari perkiraan dan lemahnya produksi minyak serpih AS yang mengindikasikan terbatasnya pasokan minyak mentah pada sisa tahun ini.
“Reli minyak sedikit terhenti karena setiap pedagang menunggu keputusan penting The Fed yang mungkin menentukan apakah perekonomian AS akan mengalami soft landing atau hard landing,” ujar analis pasar senior OANDA, Edward Moya.
Moya menambahkan bahwa pasar minyak masih sangat ketat dan akan tetap demikian dalam jangka pendek.
Baca Juga: Harga Minyak Lanjut Menguat Pada Perdagangan Rabu (20/9) Pagi
"Kecuali jika Wall Street menjadi gelisah bahwa the Fed akan mematikan ekonomi, prospek permintaan minyak mentah seharusnya (hanya) berangsur-angsur melunak, tetapi pasar minyak akan dengan mudah mengalami defisit suplai sepanjang musim dingin," sambungnya.
Para investor sedang menunggu serangkaian keputusan suku bunga bank sentral minggu ini, termasuk keputusan The Fed, untuk menilai prospek pertumbuhan ekonomi dan permintaan bahan bakar. The Fed secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga, tetapi fokusnya adalah pada proyeksi jalur kebijakannya yang masih belum jelas.
Stok minyak mentah AS turun minggu lalu sekitar 5,25 juta barel, menurut sumber pasar yang mengutip data American Petroleum Institute. Para analis dalam sebuah jajak pendapat Reuters memperkirakan penurunan sebesar 2,2 juta barel.
Berdasarkan data Trading Economics, harga minyak mentah WTI turun 1,21% ke US$ 89,38 per barel pada sore ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News