kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jasa Armada Indonesia mengejar lima kontrak baru


Selasa, 06 Maret 2018 / 08:35 WIB
Jasa Armada Indonesia mengejar lima kontrak baru


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - TANGERANG. PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) optimistis bisa mengantongi lebih dari lima kontrak baru tahun ini. Perusahaan penyedia jasa penundaan dan pemanduan kapal ini telah mendapat beberapa tawaran kerjasama dari shipping line.

IPCM juga akan membuka peluang kerjasama pengangkutan ekspor. Dawam Atmosudiro, Direktur Utama IPCM mengaku telah mendapatkan tawaran dari beberapa perusahaan domestik maupun luar negeri, seperti China, Korea, dan Jepang.

Ini berkah dari Peraturan Menteri Perdagangan No 82 tahun 2017. Beleid itu mengatur penggunaan angkutan laut dan asuransi nasional untuk ekspor dan impor barang tertentu. "Nah, kami memiliki izinnya," kata Dawam, Senin (5/3).

Meski kantongi izin, IPCM tidak punya armada. Karena itu, IPCM hanya berpotensi mendapat kontrak sebagai operator kapal. "Kalau nanti untuk ekspor, ini akan menjadi bisnis baru," lanjut Dawam. Pengangkutan itu di antaranya untuk produk komoditas batubara dan semen. Dawam bilang, peluang di bisnis ekspor ini cukup menjanjikan. Apalagi, Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah ekspor batubara terbesar.

Untuk pengangkutan komoditas semen, IPCM juga sudah menjalin komunikasi dengan PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) dengan potensi pengangkutan ekspor sekitar 1,2 juta ton.

IPCM juga baru saja menandatangani kesepakatan kerja sama dengan PT Cemindo Gemilang. Kerjasama ini terkait dengan tarif dan prosedur standar operasional (SPO) pelayanan pemanduan dan penundaan di terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS) milik Cemindo Gemilang.

Cemindo merupakan perusahaan produsen semen berkualitas premium dengan merek Semen Merah Putih. Dalam menyediakan layanan itu, IPCM berpotensi memperoleh pendapatan Rp 1,5 miliar per bulan atau sekitar Rp 18 miliar per tahun. Kontrak itu akan berjalan selama dua tahun.

Selain itu, IPCM juga tengah mengadakan beauty contest untuk mencari pihak ketiga yang bisa membangun kapal. Rencananya, anak perusahaan PT Pelabuhan Indonesia II ini akan membangun empat kapal baru. Nilai investasinya sekitar Rp 50 miliar-Rp 60 miliar per kapal. Alhasil, total kebutuhan dana ekspansi itu mencapai  Rp 250 miliar yang dipenuhi dari dana IPO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×