Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Blue Bird memundurkan jadwal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham Blue Bird baru akan diperdagangkan pada 5 November 2014, mundur dari jadwal semula 3 November 2014. "Kebetulan saja memang mundur," kata Direktur Blue Bird Andre Djokosoetono kepada KONTAN, Jumat (31/10).
Berdasarkan pengumuman PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Blue Bird telah menawarkan 376,5 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga Rp 6.500 per saham.
Dengan demikian Blue Bird hanya bisa meraup dana Rp 2,45 triliun. Padahal, semula Blue Bird menargetkan meraup Rp 3,82 triliun - Rp 4,94 triliun.
Ini terjadi lantaran Blue Bird menurunkan jumlah emisi saham dari semula 531,4 juta saham. Harga penawaran saham turun dari semula Rp 7.200–Rp 9.300 per saham.
Namun Andre masih enggan menerangkan penyebab penurunan nilai emisi. "Belum bisa saya jawab, nanti tanggal 5 November akan ada press conference. Silakan kembali ditanyakan," ujar dia.
Kondisi pasar modal yang sedang tidak bagus dan valuasi yang dinilai kemahalan, sepertinya menjadi penurunan tersebut. Padahal Blue Bird mengaku roadshow ke luar negeri seperti Kuala Lumpur, Singapura, London, Hong Kong, dan Amerika Serikat.
Sebanyak 50% dana initial public offering (IPO) untuk membiayai belanja modal, termasuk pembelian kendaraan dan akuisisi pool. Sekitar 35,71% untuk melunasi pinjaman, dan 14,29% modal kerja Blue Bird dan anak usaha.
Blue Bird dibantu tiga penjamin emisi pelaksana efek yakni PT Credit Suisse Securities Indonesia, PT Danareksa Sekuritas dan PT UBS Securities Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News