Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Sama seperti emiten properti lainnya, tahun ini akan dimanfaatkan PT Sitara Propertindo Tbk (TARA) untuk mempersiapkan amunisi. Emiten yang baru saja listing di bursa saham ini bakal mengakuisisi lahan baru sebagai persiapan ekspansi tahun-tahun berikutnya.
Direktur Utama TARA Dedi Djajasastra bilang, pihaknya menargetkan dapat mengakuisisi sekitar 200 hektare lahan baru di sekitar Jakarta. "100 hektare ke timur dan 100 hektare ke barat," imbuhnya, (11/7).
Akuisisi tersebut bakal dilakukan dalam kurun waktu satu hingga dua tahun ke depan. Maklum, urusan akuisisi lahan memang membutuhkan waktu lama karena menyangkut kepentingan banyak pihak dan birokrasi yang panjang. Sejauh ini, TARA memiliki cadangan lahan atau landbank sekitar 200 hektare.
Perlu diketahui, melalui hajatan initial public offering, TARA meraup dana segar sekitar Rp 424 miliar. Dari sejumlah dana tersebut, sebagian besarnya memang digunakan untuk akuisisi lahan.
TARA bakal menggunakan 63,51% dana IPO untuk peningkatan setoran modal di beberapa entitas anak. Hal ini dilakukan agar entitas anak dapat melakukan ekspansi usaha melalui pembelian lahan dan modal kerja. Sementara, sisanya sebesar 36,49% untuk pelunasan utang perusahaan.
IPO memang menjadi sumber pendanaan utama TARA untuk pembelian lahan. Sebab, sumber pendanaan dari instrumen pinjaman bank memang tidak diperbolehkan untuk keperluan akuisisi lahan. "Kalau dari pinjaman bank itu lebih untuk pembiayaan konstruksinya saja," pungkas Dedi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News