Reporter: Anna Suci Perwitasari |
JAKARTA. Rencana penawaran umum saham perdana (IPO) anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) tidak akan dilaksanakan tahun ini. Hingga sekarang, maskapai terbesar RI itu belum memutuskan kapan dan siapa yang akan dilepas.
"Waktunya belum ditentukan. Yang jelas tidak tahun ini," kata Direktur Keuangan GIAA Handrito Hardjono kepada Kontan, Kamis (6/9).
Kondisi pasar yang masih kurang baik menjadi salah satu alasan mengapa Garuda Indonesia tidak jadi melepas anak usahanya. "Selain itu kami belum putuskan antara Aerowisata atau GMF yang akan kami lepas," tambahnya.
Garuda memang berencana melepas salah satu anak usahanya antara PT Aerowisata Catering Services dan PT Garuda Maintenance Facility (GMF). Malahan untuk memuluskan niatnya tersebut, Garuda pun telah menunjuk Mandiri Sekuritas sebagai advisor.
"Kalau dilihat memang sebagian besar pendapatan GMF itu masih dari Garuda sedangkan Aerowisata itukan sudah bisa mencari pemasukan sendiri. Tapi kami juga belum tentukan," jelas Handrito.
Walaupun tidak jadi melangsungkan IPO anak usahanya, sebentar lagi perusahaan pelat merah ini akan mendapatkan dana segar melalui pinjaman perbankan. "Pinjamannya berupa valas senilai US$ 200 juta dari sindikasi perbankan lokal dan asing. Sebentar lagi akan signing," pungkas Handrito.
Selain IPO anak usaha Garuda yang belum jelas, rencana IPO Semen Baturaja hingga saat ini belum juga memperoleh lampu hijau.
"Semen Baturaja memang masih ada beberapa kendala. Jadi hingga sekarang kami belum memasukan dokumen ke BEI (Bursa Efek Indonesia)," kata Direktur Utama Danareksa Sekuritas Marciano Herman kepada Kontan, Kamis (6/9).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News