kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bagaimana prospek saham GIAA?


Jumat, 04 Mei 2012 / 14:24 WIB
Bagaimana prospek saham GIAA?
ILUSTRASI. Bumi Serpong Damai (BSDE) lunasi surat utang US$ 300 juta


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Harapan sebagian investor agar saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) kembali ke harga initial public offering (IPO), sepertinya tidak akan terlaksana dalam waktu dekat. Pasalnya, posisi saham GIAA saat ini masih dalam tren menurun. Pada pukul 14.23, saham GIAA tercatat turun 1,45% menjadi Rp 680.

Memang, pada 27 April lalu, saham GIAA nyaris menembus harga IPO ke posisi Rp 710. Kabar pengalihan 10,27% saham dari tiga sekuritas BUMN yang menangani IPO GIAA kepada perusahaan Trans Airways milik pengusaha Chairul Tanjung menjadi salah satu pemicu utamanya. Namun, per 30 April, saham maskapai penerbangan ini kembali melorot ke level Rp 670.

Tak heran, banyak analis yang sepakat, masuknya Trans tidak akan banyak berpengaruh terhadap pergerakan saham GIAA. "Jumlah kepemilikan Trans tidak terlalu signifikan. Lagipula mereka tidak mendapat jatah kursi di manajemen," jelas Managing Research Indosurya Asset Management Reza Priyambada.

Hal senada diutarakan Gifar Indra Sakti, analis Sucorivest Central Gani. Dia menduga, langkah yang diambil Chairul Tanjung dalam memborong saham GIAA bertujuan untuk masuk ke bisnis penerbangan.

Alhasil, dampak penjualan saham GIAA ini memang tidak terlalu signifikan. "Dampaknya hanya sementara, karena yang mempengaruhi pergerakannya adalah kinerja perusahaan," tambah Reza. Walaupun begitu, Reza menyakini, sejalan dengan waktu, harga saham GIAA bisa berada di posisi saat menggelar IPO.

Pada kesempatan yang berbeda, Reza Nugraha, analis MNC Securities menilai, dengan adanya perpindahan kepemilikan saham ini, harga saham Garuda berpeluang untuk mencapai harga wajar. Dia menghitung, harga wajar GIAA masih di kisaran Rp 650 per saham. Namun, dia menyayangkan, masuknya Chairul Tanjung dapat menyebabkan saham GIAA cenderung tidak likuid, mengingat porsi yang beredar dipublik hanya 30%.

Sebagai catatan saja, tahun ini GIAA mengincar laba bersih di atas Rp 1 triliun, angka ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang sekitar Rp 808 miliar. Perusahaan pun targetkan dapat selesaikan kuasi reorganisasi sebelum Juni ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×