CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Investor masih memburu saham konsumer


Sabtu, 18 Juni 2016 / 14:17 WIB
Investor masih memburu saham konsumer


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Bulan puasa turut meniupkan sentimen positif bagi pergerakan saham sektor konsumer. Sebab, pada bulan ini permintaan konsumen diramal naik dan akan mendongkrak performa emiten. Salah satu saham yang terdongkrak adalah saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

Selama dua pekan puasa ini, saham ICBP mengakumulasi kenaikan 4,9%. Hari pertama puasa, Senin (6/6), saham ICBP dibuka pada level Rp 16.199 per saham. Lalu akhir pekan ini ditutup pada level Rp 17.000 per saham.

Saham PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) selama dua pekan ini naik 1,7% ke Rp 1.465. Saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) pun sama. Selama dua pekan, UNVR mengalami kenaikan 0,6%. Posisi terakhir harga saham UNVR berada pada level Rp 43.575 per saham.

Hanya saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR) yang relatif stagnan. Pada penutupan perdagangan akhir pekan ini, saham MYOR kembali pada kisaran level Rp 38.500 per saham, turun Rp 300 dari level dua minggu yang lalu. "Ini tak lepas dari sentimen bulan puasa," ujar analis Investa Saran Mandiri Koswoyo Adi Joe kepada KONTAN.

Permintaan konsumen bulan puasa biasanya naik. Ini memoles prospek kinerja sektor konsumer, seiring dengan kenaikan pendapatannya. Head of Research KDB Daewoo Securities Taye Shim sependapat. Sentimen positif bukan cuma dari bulan puasa saja.

Prospek saham konsumer masih diperkuat lagi oleh karakteristik saham tersebut, yakni defensif. "Pertama karena bulan puasa, tapi juga karena ada ketidakpastian kondisi makro, baik global maupun dalam negeri," ujar Taye.

Ketika muncul ketidakpastian makro, saham konsumer menjadi buruan para investor. Sebab, dalam kondisi seperti apa pun permintaan barang konsumsi akan terus ada. Paling, hanya kuantitasnya yang menurun. "Ini juga mengapa saham-saham sektor ini banyak diburu asing sepanjang minggu kemarin," tambah Taye.

Tapi, lanjut Taye, kondisi seperti ini tidak berlangsung lama. Untuk jangka pendek, pergerakan saham konsumen akan mulai melemah. Ini juga karena faktor ketidakpastian makro tersebut. Lihat saja saham ICBP.

Volume transaksi tertinggi ICBP sepanjang pekan ini melibatkan 2,23 juta saham. Sementara, volume tertinggi pekan lalu mencapai 3,56 juta saham. Saham UNVR, yang juga salah satu saham favorit investor asing, volume tertingginya pekan ini 1,11 juta saham.

Bandingkan dengan volume sepanjang pekan lalu 1,72 juta saham. Tapi, untuk jangka panjang, analis menilai saham konsumer masih menarik dikoleksi. "Empat saham tersebut prospektif. Perlu cermati ICBP yang valuasinya lebih murah. Sejumlah investor mulai masuk ke saham ini," jelas Taye.

Analis Minna Padi Investama Christian Saortua menambahkan, kinerja saham konsumer juga didukung aksi korporasi emiten. Misal, ICBP sedang melakukan pembangunan pabrik mi. Lalu, UNVR baru-baru ini mengumumkan rencana pembagian dividen.

Di antara keempat saham tadi, Christian menyukai INDF. Ia merekomendasikan beli INDF dengan target harga Rp 7.700 per saham. "AISA juga bagus, tapi sahamnya sudah bergerak duluan jadi upside-nya sudah terbatas," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×