Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) berniat mengucurkan dividen tunai 2015 senilai total Rp 475,54 miliar atau setara Rp 29 per saham. Dividen tersebut lebih besar dibandingkan dividen 2014 senilai Rp 18 per saham.
Presiden Direktur CPIN Tjiu Thomas Effendy mengatakan, komitmen membagi dividen akan berlanjut pada tahun buku 2016. Apalagi, kinerja CPIN terus membaik ketimbang tahun lalu.
"Kami memasang target pertumbuhan bisnis pada tahun ini sebesar 15%," ujar dia, kemarin (15/6). Target itu akan dibarengi dengan strategi pemasaran. Mayoritas penjualan CPIN langsung menyasar customer.
Dengan menganggap customer sebagai rekan bisnis dan teman, tentu loyalitasnya akan terjamin. CPIN juga memperkuat diversifikasi produk, terutama di segmen beverages yang merupakan segmen baru yang telah dirintis sejak dua tahun lalu.
Manajemen CPIN mengalokasikan belanja modal (capex) Rp 500 miliar untuk ekspansi. "Kami ekspansi perluasan pabrik yang sudah ada," ujar Thomas.
Direktur Keuangan CPIN Ong Mei Sian mengatakan, secara umum CPIN tahun ini menganggarkan capex senilai Rp 1 triliun, yang berasal dari kas internal. Dari jumlah itu, sebanyak Rp 200 miliar telah terserap pada kuartal pertama, yang digunakan untuk biaya operasional.
Kontribusi terbesar pendapatan CPIN masih berasal dari dividen farming, yang menyumbang 28% dari total pendapatan. Adapun food division hingga saat ini berkontribusi 9%-10% total pendapatan. Lini beverages bagian dari itu.
Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri memprediksi kinerja CPIN akan bagus pada tahun ini. Saat ini, industri poultry masih bergantung pada dua hal yakni nilai tukar dan harga komoditas jagung dan kedelai.
Hans melihat, CPIN sebagai penguasa pasar bakal lebih baik tahun ini. Dengan diversifikasi ke berbagai produk pangan olahan dan beverages, kinerja perseroan berpotensi meningkat, meski selama ini masih mengandalkan bisnis pakan ternak.
"Dua tahun ini, industri pakan ternak cenderung tertekan. Kebijakan CPIN membagi dividen adalah sebuah sinyal, perusahaan masih mencatatkan kinerja bagus," ungkap Hans.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News