kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.829   -89,00   -0,57%
  • IDX 7.462   -30,39   -0,41%
  • KOMPAS100 1.155   -4,60   -0,40%
  • LQ45 914   -6,43   -0,70%
  • ISSI 227   0,61   0,27%
  • IDX30 470   -4,56   -0,96%
  • IDXHIDIV20 567   -5,69   -0,99%
  • IDX80 132   -0,48   -0,36%
  • IDXV30 141   0,34   0,24%
  • IDXQ30 157   -1,24   -0,78%

Investor hindari aset beresiko, won koreksi tertajam dalam sebulan


Senin, 27 Juni 2011 / 11:10 WIB
Investor hindari aset beresiko, won koreksi tertajam dalam sebulan
Foto-foto terbaru cuplikan film Black Widow produksi Marvel Studios dan Disney yang dibintangi Florence Pugh dan Scarlett Johansson.


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini

SEOUL. Mata uang Korea Selatan, won, mengalami koreksi tertajam dalam pergerakan sebulan terakhir. Tekanan terhadap won masih dipicu kekhawatiran krisis utang Uni Eropa yang memicu investor menjauhi aset-aset beresiko.

Won jatuh 0,9% ke posisi 1.088,25 per dollar AS, pada pukul 9.39 pagi di Seoul. Ini merupakan penurunan terdalamnya sejak 23 Mei. Adapun, hingga pukul 9.35 WIB, pairing USD/KRW berada di level 1084,80.

Sementara, indeks Kospi juga terkoreksi 1,3%, karena penjualan saham para investor asing melebihi jumlah yang mereka beli.

Analis mata uang dari Woori Futures Co. Byeon Ji Young menilai, kekhawatiran krisis utang Yunani bisa menyebar ke negara Eni Eropa lainnya, termasuk Italia dan Portugal, menyebabkan investor menghindari aset-aset beresiko. "Kekhawatiran tersebut bisa membebani saham dan mata uang di negara berkembang," ujarnya.

Bank Sentral Eropa telah memperingatkan keruntuhan Yunani bisa melumpuhkan negara-negara pemberi pinjaman dan bisa merugikan bank-bank regional Uni Eropa yang mengalami tekanan untuk meningkatkan modal. Kepala Kementerian Keuangan Eropa akan memutuskan apakah Yunani bisa memenuhi persyaratan yang telah diajukan untuk bantuan tahap II, pada 3 Juli.

Sementara itu, pada 24 Juni lalu, Menteri Keuangan Korsel Bahk Jae Wan telah mendesak perencanaan kontingensi terkait potensi adanya goncangan-goncangan ekstenal bagi perekonomian Korsel, termasuk dari Eropa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×