kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.839   -99,00   -0,63%
  • IDX 7.424   -67,79   -0,90%
  • KOMPAS100 1.148   -11,00   -0,95%
  • LQ45 908   -12,48   -1,36%
  • ISSI 226   -0,20   -0,09%
  • IDX30 468   -7,19   -1,52%
  • IDXHIDIV20 565   -8,01   -1,40%
  • IDX80 132   -1,10   -0,83%
  • IDXV30 140   -0,55   -0,39%
  • IDXQ30 156   -2,13   -1,34%

Won naik ke level terkuat dalam tiga pekan terakhir


Senin, 30 Mei 2011 / 10:51 WIB
Won naik ke level terkuat dalam tiga pekan terakhir
ILUSTRASI. Sejumlah iPhone terinstall Fortnite dijual lewat eBay, harganya bikin kantong kering


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini

SEOUL. Mata uang Korea Selatan, won, naik ke level terkuat dalam 3 minggu terakhir seiring spekulasi para eksportir akan mengkonversi pendapatannya ke dalam won. Hal ini memicu peningkatan permintaan mata uang negeri Ginseng ini.

"Para eksportir menjual dollar AS dari pendapatannya pada akhir bulan ini, hal ini tentu saja mengangkat won", kata Seo Jeong Hun, analis mata uang dari Korea Exchange Bank, di Seoul.

Won terangkat 0,2% ke 1080,6 per dollar AS pada pukul 9.55 a.m di Seoul. Sedangkan, pada pukul 10.05 WIB, pairing (USD/KRW) semakin menguat di posisi 1.080,1. Mata uang ini juga sempat menyentuh 1.078,7, yang merupakan level terkuatnya sejak 11 Mei

Berdasarkan Korea Economic Daily, won telah terdongkrak tiga hari berturut-turut. Ini dipicu pernyataan Charles Collyns, Treasury department assistant secretary for international finance Amerika Serikat, yang menyebut Korea Selatan seharusnya lebih fleksibel mengelola mata uang won dan membiarkan mata uangnya terapresiasi.

Komentar dari pejabat resmi US Treasury memberikan ruang kepada won untuk naik, meskipun masih ada kekhawatiran para pembuat kebijakan mungkin akan meredam laju kenaikan won.

Wakil Menteri Keuangan Korea Selatan Yim Jong Yong di Seoul mengatakan pada forum pasar obligasi Asia hari ini, negara-negara Asia harus meningkatkan kerjasamanya untuk mengatasi kemungkinan resiko keuangan. Pasalnya, negara-negara Asia masih rentan terhadap aliran dana asing yang masuk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×