Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SEOUL. Mata uang won Korea Selatan (Korsel) melanjutkan penguatannya selama tiga hari berturut-turut. Penguatan tersebut mengikuti redanya kekhawatiran investor terkait default utang Yunani setelah Jean-Claude Junker meyakinkan investor akan adanya penyelesaian masalah yunani tersebut.
Pagi tadi, won sempat menguat 0,3% ke level 1.082,75 per dollar. Sedangkan pada pukul 9.50 WIB, pairing (USD/KRW) berada di posisi 1.082,85. Pada saat yang hampir bersamaan, indeks Kospi ikut melesat 1,1%. Di sisi lain, tingkat yield obligasi yang jatuh tempo pada Maret 2016, juga turun 0,02% atau 2 basis poin (bps) menjadi 3,94%.
"Kewaspadaan pasar mengenai masalah Yunani telah mereda dengan adanya komentar dari Junker, yang seketika mendongkrak harga saham dan menguatkan mata uang," kata Jeong Mi Young, currency analyst Samsung Futures Inc di Seoul. Namun, dia juga melihat pasar akan cenderung naik turun mengikuti perkembangan isu Yunani tersebut.
Jean-Claude Junker, pemimpin kelompok Menteri keuangan Uni Eropa mengatakan bahwa perdana Menteri yunani George Papandreou optimistis dan siap mengambil langkah yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan perolehan bantuan dari IMF dan Uni Eropa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News