Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kekuatan investor domestik di bursa saham Indonesia semakin terlihat. Investor dalam negeri menjadi penopang pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Berkat investor domestik, IHSG berhasil menjadi indeks dengan kenaikan tertinggi kedua di Asia pada tahun 2023. IHSG tutup di level 7.272,70 atau meningkat 6,16% secara tahunan atau year to date (ytd) per 29 Desember 2023.
Transaksi investor ritel di pasar juga semakin berisi. Selama periode Januari - November 2023, ritel berkontribusi 38% atau Rp 4 triliun dari Rata-Rata Nilai Transaksi Harian (RNTH).
Baca Juga: Reksadana Pendapatan Tetap Jadi Jawara pada Tahun Lalu, Ini Pendorongnya
Pada periode yang sama investor lokal institusi berkontribusi 28,7% atau Rp 3 triliun. Investor asing menyumbang Rp 3,5 triliun atau setara dengan 33,3%.
Dominasi investor domestik telah terjadi sebelum penutupan kode broker. Misalnya, pada 2020 investor ritel dan institusi lokal masing-masing menyumbang 48,4% dan 20,5% dari RNTH.
Saat kebijakan penutupan kode broker berlaku, dominasi investor lokal semakin gemuk. Pada tahun 2021, kontribusi ritel mencapai Rp 7,5 triliun dan institusi domestik mencapai Rp 2,5 triliun.
Namun wacana pembukaan kode broker masih dalam kajian otoritas. Tampaknya investor ritel masih berharap kode broker akan dibuka seperti sedia kala sebelum 2021.
Baca Juga: BEI Kaji Kode Broker Dibuka, Transaksi Bisa Ramai
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Efek Indonesia (BEI), Irvan Susandy menjelaskan, saat ini pihaknya masih menganalisis hasil survei pembukaan kode broker.
"Kurang lebih hasilnya investor ritel berharap kode broker akan dibuka. Sementara investor asing berharap tetap ditutup," jelas Irvan saat ditemui di Gedung BEI belum lama ini.
Namun pembukaan kode broker ini tidak akan dilakukan secara real time. Irvan menuturkan kode broker akan dibuka pada akhir perdagangan di sesi pertama dan sesi kedua.
Di tengah dominasi investor dalam negeri, pembukaan kode broker dinilai akan menjadi sentimen positif bagi bursa saham. Salah satunya transparansi data yang semakin terang.
Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas, Miftahul Khaer mengatakan selain meningkatkan transparansi, pembukaan kode broker juga dapat mendorong likuiditas pasar saham Indonesia.
Baca Juga: Tanggapan BEI dan OJK Soal Pembukaan Kode Broker
Menurutnya dengan informasi tentang kode broker, investor dapat melihat siapa yang melakukan transaksi dan berapa banyak volume transaksi yang dilakukan.
"Investor menjadi lebih agresif dalam melakukan transaksi, sehingga volatilitas pasar saham dapat meningkat," tutur Miftahul kepada Kontan, Selasa (9/1).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News