Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana untuk membuka kode broker selama perdagangan. Wacana ini merupakan tindak lanjut dari kebijakan penutupan kode pada akhir 2021.
BEI tengah melakukan diskusi dengan para anggota bursa (AB) terkait wacana ini. Salah satu caranya dengan menyebarkan survei daring kepada anggota bursa.
Irvan Susandy, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Efek Indonesia menyampaikan wacana ini merupakan bagian dari tinjauan pasca implementasi tas kode broker dan domisili.
"Sepertinya survei masih berlangsung. Tim perdagangan dan pengaturan anggota bursa yang mengatur semuanya," jelas dia saat dihubungi Kontan, Kamis (16/11).
Asal tahu saja, BEI memang tengah menyebarkan survei daring kepada para anggota bursa hingga 30 November 2023. Survei tersebut berisikan 11 pertanyaan pilihan ganda dan uraian.
Baca Juga: IHSG Turun Tipis ke 6.958 Kamis (16/11), Simak Rekomendasi Esok
Irvan memastikan kebijakan tersebut tidak akan diimplementasikan pada tahun ini. Pasalnya, BEI masih dalam proses penghimpunan data dari para anggota bursa.
Dia menjelaskan semua program kerja yang dilakukan BEI harus ditinjau ulang secara menyeluruh. Ada banyak faktor yang menjadi pertimbangan.
"Nanti akan diinfokan. Banyak faktor yang menjadi pertimbangan. Sayangnya tidak bisa kami sampaikan," kata Irvan.
Direktur Utama Surya Fajar Sekuritas Steffen Fang menyampaikan pihaknya menyambut positif soal rencana pembukaan kembali kode broker.
"Kami menyambut positif, selama regulator Otoritas Jasa Keuangan dan BEI menilai ini sesuai peraturan yang berlaku," jelasnya.
Steffen menilai dengan pembukaan kode broker akan berimbas positif. Dia memproyeksikan transaksi di pasar saham akan lebih ramai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News