kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investasi Telkomsel di GoTo diperkirakan makin untung berkat pendanaan pra-IPO


Senin, 15 November 2021 / 17:25 WIB
Investasi Telkomsel di GoTo diperkirakan makin untung berkat pendanaan pra-IPO
ILUSTRASI. Logo GoTo


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Baca Juga: GoTo raih dana US$ 1,3 miliar pada penutupan pertama penggalangan dana pra-IPO

Lebih lanjut Fendi mengatakan, dengan valuasi GoTo yang kini diperkirakan sudah mencapai sekitar US$ 30 miliar, para investor awal perusahaan karya anak bangsa ini paling diuntungkan. Ia menyebut grup Djarum, Astra International dan Telkomsel sebagai perusahaan lokal beruntung telah investasi di GoTo.

Ia lalu menyebut Telkomsel yang baru masuk ke GoTo di bulan November 2020 (US$150 juta)  dan Mei 2021 (US$300juta). Dengan asumsi valuasi GoTo saat ini sebesar US$30 miliar, maka perkiraan IRR (Internal Rate of Return) yang telah diraup oleh investor institusional domestik seperti Telkom Group yang hampir setahun masuk sekitar 6,97% (monthly) atau setara dengan 83,66% per annum.

"Semakin besar valuasi GoTo maka keuntungan investasi Telkomsel akan semakin membesar. Dan melihat animo investor ketika pra-IPO, valuasi GoTo saat IPO bisa lebih dari US$35 miliar - US$ 40 miliar," katanya.

Menurut Fendi banyaknya investor global yang berinvestasi di GoTo juga mengindikasikan bahwa  para investor tersebut pintar dalam melihat peluang investasi yang bernilai di Indonesia.

GoTo, sebagai ekosistem bisnis yang sudah menaungi lebih dari 12 juta mitra, merupakan aset yang sangat bernilai. Apalagi dengan jumlah penduduk lebih dari 270 juta, dimana sekitar 70 persen populasi Indonesia merupakan generasi produktif yang semakin tergantung dengan digital.

Baca Juga: Telkomsel, Astra, dan Djarum bakal untung besar imbas kenaikan valuasi GoTo

Sebagai perusahaan telekomunikasi, lanjut Fendi, digitalisasi merupakan sumber pendapatan yang besar bagi Telkomsel. Terbukti setiap tahun kontribusi pendapatan data terhadap total revenue Telkomsel terus meningkat.

Ia menunjukkan, sampai semester I 2021, pendapatan data Telkomsel mencapai Rp28,1 triliun atau 65 persen dari total pendapatan perusahaan sebesar Rp43,1triliun. 

"GoTo dapat menjadi captive market dan ini yang sebenarnya menjadi salah satu bidikan Telkomsel saat berinvestasi di GoTo. Jadi bukan sekadar kenaikan nilai investasinya. Karena strategi ini juga akan menjaga sustainability pendapatan Telkomsel dalam jangka panjang," ujar Fendi.

Gojek dan Tokopedia berkombinasi untuk membentuk GoTo pada bulan Mei 2021. Layanan GoTo mencakup transportasi on-demand, e-commerce, pengiriman makanan dan bahan makanan, logistik dan pemenuhan, serta layanan keuangan dan pembayaran.

Tiga pilar utama GoTo tersebut tercermin dari tiga merek besar yaitu Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial.

Grup GoTo sendiri mencatat lebih dari 1,8 miliar transaksi pada tahun 2020, dengan total nilai transaksi bruto (GTV) Grup lebih dari US$ 22 miliar dan berkontribusi ke ekonomi setara dengan lebih dari 2% PDB Indonesia.

Selanjutnya: Inflasi AS naik di atas ekspektasi, harga minyak tertekan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×