kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

GoTo raih dana US$ 1,3 miliar pada penutupan pertama penggalangan dana pra-IPO


Kamis, 11 November 2021 / 14:58 WIB
GoTo raih dana US$ 1,3 miliar pada penutupan pertama penggalangan dana pra-IPO
ILUSTRASI. GoTo meraih dana US$ 1,3 miliar pada penutupan pertama penggalangan dana pra-IPO.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Grup GoTo, mengumumkan penutupan pertama penggalangan dana pra-IPO. Perusahaan ini berhasil meraih lebih dari US$ 1,3 miliar dari investor termasuk dari anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), Avanda Investment Management, Fidelity International, Google, Permodalan Nasional Berhad (PNB), Primavera Capital Group, SeaTown Master Fund, Temasek, Tencent, dan Ward Ferry.

Investor lainnya diharapkan untuk selanjutnya bergabung ke dalam putaran penggalangan dana pra-IPO menjelang penutupan akhir di beberapa minggu mendatang.

Dana yang terkumpul akan memungkinkan GoTo untuk berinvestasi lebih jauh dalam mengembangkan ekosistemnya, memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar di kawasan dan melayani pelanggan dengan lebih baik. Ini termasuk fokus yang berkelanjutan pada menumbuhkan jumlah pelanggan, perluasan jasa pembayaran dan penawaran layanan keuangan, serta mendorong pemanfaatan armada transportasi dan jaringan logistik yang terintegrasi.

CEO Grup GoTo Andre Soelistyo menuturkan, Indonesia dan Asia Tenggara adalah kedua pasar dengan prospek pertumbuhan yang paling menjanjikan di dunia. "Dengan dukungan yang diperoleh menunjukkan kepercayaan yang dimiliki investor terhadap ekonomi digital yang berkembang pesat di kawasan ini serta posisi kami sebagai pemimpin pasar," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (11/11).

Baca Juga: Sengketa merek GoTo, Gojek-Tokopedia tuding Terbit Financial hendak hambat bisnisnya

Ia menyebut, permintaan konsumen terdorong oleh pertumbuhan adopsi digital yang telah membawa banyak pengguna masuk ke ranah online. Akibatnya, permintaan akan layanan GoTo terus meningkat, dilandasi dengan komitmen perusahaan untuk terus memberikan pilihan, nilai, serta kenyamanan kepada seluruh pelanggan di ekosistemnya.

Michael Woo, Managing Director Primavera Capital Group yang berbasis di Singapura mengatakan, GoTo adalah juara nasional dengan ekosistem terbesar dan terlengkap untuk kehidupan digital sehari-hari di Indonesia. Pihaknya melihat peluang pertumbuhan di  Indonesia dan GoTo pada e-commerce, mobilitas on-demand dan fintech yaitu semua segmen di mana Primavera memiliki pengalaman investasi yang luas.

"Kami senang dapat bermitra dan tumbuh bersama GoTo, dan mengkontribusikan keahlian dan sumber daya kami kepada perusahaan," katanya.

Deputy CIO di Seatown Master Fund Steven Chua menambahkan, pertumbuhan ekonomi digital, terutama di Indonesia dan pasar lain yang berkembang pesat di ASEAN, merupakan fokus investasi utamanya. "Kami telah menjadi investor di Gojek selama beberapa tahun, dan berharap dapat melanjutkan perjalanan kami dengan Grup GoTo yang semakin besar seiring perusahaan memasuki fase pertumbuhan berikutnya," sebutnya.

Indonesia memiliki PDB lebih dari US$ 1 triliun dan merupakan negara terpadat keempat di dunia, dengan populasi muda yang fasih teknologi sebanyak 270 juta. Ekosistem GoTo mencakup hampir dua pertiga dari pengeluaran konsumen Indonesia, dan total nilai pasar yang dapat disasar akan tumbuh menjadi lebih dari US$ 600 miliar di Indonesia pada tahun 2025.

Indonesia ini juga memiliki hampir 140 juta orang dengan sedikit atau tanpa akses ke sistem keuangan formal, sehingga terdapat peluang pertumbuhan yang signifikan bagi perusahaan dalam jasa pembayaran dan keuangan.

Gojek dan Tokopedia berkombinasi untuk membentuk GoTo pada bulan Mei 2021 dan sejak itu sudah tercipta banyak sinergi di antara merek Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial. Layanan GoTo mencakup transportasi on-demand, e-commerce, pengiriman makanan dan bahan makanan, logistik dan pemenuhan, serta layanan keuangan dan pembayaran.

Grup GoTo mencatat lebih dari 1,8 miliar transaksi pada tahun 2020, dengan total nilai transaksi bruto (GTV) Grup lebih dari US$ 22 miliar, dan berkontribusi ke ekonomi setara dengan lebih dari 2% PDB Indonesia.

Adapun, Citi dan Goldman Sachs bertindak sebagai penasihat keuangan GoTo dalam penggalangan dana dan Davis Polk & Wardwell serta Assegaf Hamzah & Partners bertindak sebagai penasihat hukum GoTo.

Selanjutnya: Dilaporkan pidana gara-gara merek GoTo, ini kata Gojek dan Tokopedia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×