Reporter: Rashif Usman | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investasi pada aset berisiko dinilai akan lebih prospektif di saat suku bunga turun.
Customer Engagement & Market Analyst Department Head BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) Chory Agung Ramdhani mengungkapkan, dengan suku bunga acuan yang rendah, aset berisiko seperti saham menjadi lebih menarik karena potensi imbal hasilnya relatif lebih tinggi dibandingkan instrumen berbasis bunga.
Namun volatilitas pasar masih cukup tinggi akibat faktor global dan domestik.
Bagi investor moderat, strategi terbaik adalah melakukan rotasi bertahap dari obligasi ke saham sambil menjaga diversifikasi. Adapun obligasi tetap relevan dalam jangka pendek karena masih ada peluang capital gain dari tren penurunan yield.
Baca Juga: Saatnya Racik Ulang Portofolio, Simak Strategi Investasi Sesuai Profil Investor
"Saat ini memang momentum yang baik untuk mulai meningkatkan porsi di saham. Turunnya bunga membuat obligasi baru kurang atraktif, sehingga investor moderat bisa melakukan rebalancing portofolio ke ekuitas," kata Chory kepada Kontan, Jumat (19/9/2025).
Namun karena ketidakpastian masih tinggi, langkah yang sebaiknya diambil bertahap, bukan langsung penuh. Investor tetap perlu mempertahankan sebagian dana di instrumen likuid sebagai penyangga risiko seperti reksadana pasar uang.
Alokasi Ideal untuk Portofolio Moderat
Chory bilang dalam kondisi sekarang, alokasi yang bisa dipertimbangkan ialah:
1. Saham 45%-55%
Investor sebaiknya fokus pada sektor defensif dan berfundamental kuat seperti consumer staples, perbankan besar, telekomunikasi
2. Obligasi 25%-35%
Investor bisa lebih mencermati pada obligasi pemerintah tenor menengah untuk memanfaatkan capital gain dari tren suku bunga turun.
Baca Juga: Suku Bunga Dipangkas, Saham Bisa Jadi Opsi Investasi Jangka Panjang
3. Pasar uang/Instrumen likuid 25%-35%
Pemilihan instrumen ini lebih menitikberatkan untuk menjaga fleksibilitas menghadapi volatilitas.
"Komposisi ini dapat disesuaikan tiap kuartal tergantung dinamika makroekonomi dan aliran dana asing," jelasnya.
Selain itu, Chory menerangkan target imbal hasil realistis dalam 12 bulan ke depan bagi investor moderat ialah sekitar 8%–12% per tahun.
Selanjutnya: Mudarat Dwifungsi
Menarik Dibaca: 8 Tanaman Herbal yang Bisa Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News