kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Intip strategi Jasnita Telekomindo (JAST) pertahankan kinerja positif saat pandemi


Selasa, 06 Oktober 2020 / 10:33 WIB
Intip strategi Jasnita Telekomindo (JAST) pertahankan kinerja positif saat pandemi
ILUSTRASI. Kembangkan Smart City, JAST Garap Fitur Aplikasi Layanan Darurat 112


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) masih percaya diri mampu mencetak kinerja yang positif di akhir tahun ini. Hanya saja, di tengah kondisi pandemi seperti saat ini, perusahaan akan melakukan penyesuaian target.

Corporate Secretary Jasnita Telekomindo Nathania Olinda mengatakan, perusahaan akan menyesuaikan target pendapatan untuk tahun 2020 sebesar 30%. Berdasarkan catatan Kontan.co.id, awalnya JAST menargetkan pendapatan sekitar Rp 132 miliar di akhir tahun ini.

Penyesuaian ini dikarenakan karena segmen penjualan iklan luar ruang atau atau Out of Home Advertising (OOH) Ads dari anak perusahaannya, PT Karta Indonesia Global, turun pada kondisi pandemi saat ini.

Baca Juga: Sahamnya melesat 34%, simak rencana bisnis Jasnita Telekomindo (JAST)

Untuk mencapai hal tersebut, emiten dengan kode saham JAST ini telah merumuskan beberapa strategi guna mempertahankan kinerja. Salah satunya memperkuat layanan Jascloud, dimana saat ini menjadi produk yang diminati di tengah situasi Work From Home (WFH) untuk mempermudah serta melakukan penghematan dalam segi komunikasi bisnis.

JAST juga melakukan diversifikasi produk dan jasa, seperti meluncurkan Omni-Channel dan E-Loket dengan menyasar pada pasar khusus, sehingga klien tetap bisa bertatap muka dalam menjalankan kegiatannya dengan customer/nasabah.

Perusahaan juga terus mengembangkan layanan Smart City dengan memperkuat beberapa program lainnya seperti internet of thing (IOT) dan CCTV surveillance. Terakhir, JAST melakukan penyempurnaan remote contact center, dimana aktivitas call center dapat tetap berjalan dimanapun agen berada. 

“Hal ini juga dapat memperluas jaringan call center di Indonesia, cocok digunakan untuk agent call center dalam situasi WFH,” kata Nathania saat dihubungi Kontan.co.id.

Melansir laporan keuangan, JAST membukukan pendapatan bersih senilai Rp 30,98 miliar pada semester pertama 2020. Torehan ini menurun 28,8% dari realisasi pendapatan di periode yang sama tahun sebelumnya yang capai Rp 43,51 miliar.

Baca Juga: Begini strategi Jasnita (JAST) pertahankan kinerja di tengah pandemi virus corona

Jika dirinci berdasarkan segmen, pendapatan dari jasa interkoneksi dan internet masih menjadi kontributor utama yakni senilai Rp 25,27 miliar atau 81,5% dari total pendapatan. Disusul oleh pendapatan dari proyek telekomunikasi sebesar Rp  2,70 miliar, Jasa periklanan senilai Rp 2,29 miliar, jasa non koneksi senilai Rp 285,96 juta, dan jasa lainnya senilai Rp 421,21 juta.

Pelemahan pendapatan berimbas pada turunnya bottomline Jasnita. JAST membukukan kerugian yang dapat diatribusikan kepada entitas induk senilai Rp 8,68 miliar, dari sebelumnya masih mencetak laba bersih senilai Rp 319,15 juta pada semester I-2019.

Selanjutnya: Punya proyek berkelanjutan, begini target kinerja Jasnita (JAST) hingga 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×