Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten BUMN Karya mencatatkan raihan kontrak baru (NKB) dalam lima bulan pertama 2025.
Di mana, Per Mei 2025, PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) membukukan nilai kontrak baru sebesar Rp 7,65 triliun. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) Rp 2,6 triliun, dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) Rp 1,2 triliun.
Sementara itu, Wijaya Karya (WIKA) membukukan Rp 3,37 triliun, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) membukukan Rp 1,2 triliun dan Wijaya Karya Bangunan Gedung (WEGE) mencatat kontrak baru sebesar Rp 100 miliar.
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori, Ekky Topan mengatakan, capaian ini secara agregat mencerminkan arah perbaikan, meskipun belum menjadi sinyal kuat atas pemulihan penuh sektor konstruksi.
"NKB BUMN Karya secara umum mencatatkan pertumbuhan positif, tapi pemulihan ini masih di tahap awal. Beban utang dan backlog proyek masih menjadi faktor pembatas," ujar Ekky kepada Kontan.
Baca Juga: Nilai Kontrak Baru Emiten BUMN Karya Turun, Simak Rekomendasi Sahamnya
Ia menambahkan, perolehan proyek baru tetap berpeluang meningkat jika belanja infrastruktur pemerintah berjalan sesuai rencana. Salah satu perubahan yang juga menjadi perhatian adalah meningkatnya kontribusi anak usaha terhadap proyek baru.
Menurut Ekky, proyek-proyek dari anak perusahaan umumnya menawarkan siklus perputaran kas yang lebih cepat, efisiensi biaya, serta struktur pembiayaan yang lebih ringan. Hal ini berpotensi menopang likuiditas induk dan memberi dampak positif bagi kelangsungan usaha secara grup.
Upaya restrukturisasi utang yang dilakukan oleh beberapa emiten seperti WSKT dan WIKA juga menjadi katalis penting. Meski prosesnya belum rampung, restrukturisasi tersebut dinilai mampu menekan beban bunga dan memperbaiki arus kas dalam jangka menengah.
Dari sisi saham, Ekky merekomendasikan fokus pada induk usaha seperti PTPP dan ADHI. Menurutnya, saham anak usaha BUMN Karya relatif memiliki risiko likuiditas lebih tinggi dan tingkat free float yang rendah, sehingga kurang ideal bagi investor ritel.
“PTPP dan ADHI lebih menarik saat ini. Kalau tren penguatan bertahan, PTPP bisa menuju Rp 500 - Rp 580 dan ADHI ke Rp 300 - Rp 350,” tuturnya.
Selanjutnya: PT Pintu Kemana Saja (PINTU) Bakal Tambah 60 Token secara Bertahap pada Juni 2025
Menarik Dibaca: Ini Cara Lunasi Cicilan Pinjaman Rp 10 Juta Setiap Bulanan dan Biaya Tersembunyi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News