Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli
Pendapatan pengembangan (development income) memberikan kontribusi Rp3,1 triliun di tahun 2023, atau 80,3% dari keseluruhan dan melonjak 29% dibandingkan tahun 2022.
Sementara pendapatan berkelanjutan (recurring income) memberikan kontribusi Rp771 miliar di tahun 2023, atau 19,7% dari keseluruhan. Segmen ini mencetak kenaikan 7% dibandingkan tahun 2022.
Archied menyebutkan, tantangan yang harus dihadapi di tahun 2024 masih cukup berat. Namun, Intiland akan terus berupaya mencari solusi terbaik untuk menjaga tren pertumbuhan usaha secara jangka panjang.
"Kemungkinan tidak mudah, tapi kami percaya mampu mengeksekusi strategi- strategi terbaik untuk mencapai tujuan jangka panjang perusahaan,” katanya.
Per kuartal I-2024, Perseroan membukukan marketing sales sebesar Rp232,6 miliar, menurun 3,1% dari Rp240,1 miliar pada kuartal 1-2023.
Baca Juga: Intiland (DILD) Bidik Segmen Perkantoran, Luncurkan Private Office di Spazio Tower
Kontributor utama berasal dari penjualan di segmen rumah tapak senilai Rp117,8 miliar, yang sebagian besar berasal dari penjualan unit rumah di Serenia Hills, Talaga Bestari, Virya Semanan, Magnolia Residence, dan Tierra.
Segmen mixed-use & high-rise mencatatkan marketing sales sebesar Rp32,6 miliar, yang terutama berasal dari hasil penjualan stok siap jual proyek-proyek high-rise di Jakarta dan Surabaya.
Sementara, segmen pengembangan kawasan industri membukukan marketing sales Rp82,2 miliar yang berasal dari penjualan kavling industri di Batang Industrial Park dan gudang di Aeropolis Technopark, Tangerang.
Baca Juga: Bisnis Pengembangan dan Pengelolaan Kawasan Industri Masih Positif Tahun Ini
“Kami berusaha mengejar target marketing sales tahun ini, khususnya dari penjualan unit-unit siap pakai di proyek-proyek perumahan maupun apartemen di Jakarta, Tangerang, dan Surabaya,” ungkapnya.
Sementara, pendapatan usaha Perseroan per kuartal-I 2024 sebesar Rp710,9 miliar, turun sebesar 53,9% dari Rp1,54 triliun pada periode yang sama tahun 2023.
Pendapatan pengembangan (development income) memberikan kontribusi sebesar Rp508,7 miliar atau 71,6% dari total pendapatan usaha Perseroan.
Adapun pendapatan berkelanjutan (recurring income) yang diperoleh dari segmen properti investasi memberikan kontribusi Rp202,2 miliar atau 28,4 persen daritotal pendapatan usaha Perseroan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News