kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45894,27   6,55   0.74%
  • EMAS1.363.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Intiland Development (DILD) Kembali Absen Bagi Dividen Untuk Tahun Buku 2023


Kamis, 30 Mei 2024 / 15:10 WIB
Intiland Development (DILD) Kembali Absen Bagi Dividen Untuk Tahun Buku 2023
ILUSTRASI. Perkantoran South Quarter yang dikembangkan Intiland di Jakarta Selatan. Gelar RUPST, DILD Absen Lagi Bagi Dividen dari Buku Tahun 2023


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.D - JAKARTA. PT Intiland Development Tbk (DILD) kembali absen bagi dividen. Hal itu disetujui oleh para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2023, Kamis (30/5).

Dalam rapat tersebut, pemegang saham menyetujui tujuh agenda rapat yang diusulkan Perseroan. 

Ketujuh agenda RUPS Tahunan tersebut antara lain Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan, Penggunaan Laba Bersih, Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun 2024, Penunjukan Kantor Akuntan Publik Independen, perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan serta mengenai Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum. 

Baca Juga: Maksimalkan PPN DTP, Intiland (DILD) Luncurkan Program Intiland Sunshine Fair

Berkaitan dengan agenda perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, Corporate Secretary Intiland Theresia Rustandi mengatakan bahwa pemegang saham telah menerima pengunduran diri Moedjianto Soesilo Tjahjono dari jabatannya selaku Wakil Direktur Utama Perseroan dan Ping Handayani Hanli dari jabatannya selaku Direktur Perseroan. 

 

“RUPST lalu memberikan persetujuan atas pengangkatan Ping Handayani Hanli sebagai Komisaris dan Novita Anggriani sebagai Direktur Perseroan yang baru,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (30/5). 

Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland, Archied Noto Pradono mengatakan, perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris ini akan memperkuat jajaran manajemen Intiland. 

Baca Juga: Intiland Development (DILD) Getol Lanjutkan Pengembangan Rumah Tapak

“Kami percaya perubahan ini memberikan dampak positif bagi perkembangan Perusahaan ke depan dan untuk jangka panjang,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.

Pemegang saham Perseroan juga menyetujui penggunaan laba bersih untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2023 senilai Rp 174,1 miliar. 

Dari perolehan laba bersih tersebut, sebesar Rp 2 miliar digunakan sebagai dana cadangan wajib perseroan serta sisa laba bersih sebesar Rp 172,1 miliar akan dicatat sebagai saldo laba.

Selain agenda tersebut, perseroan juga menyampaikan Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Intiland Development Tahap III Tahun 2022 sejumlah Rp250 miliar.

Hingga 31 Desember 2023, Perseroan telah menggunakan seluruh dana yang diperoleh sesuai dengan peruntukannya. Sebesar Rp 119,9 miliar digunakan untuk pembayaran sebagian utang pokok perseroan dan entitas anak, sebesar Rp 126,8 miliar untuk penambahan modal kerja Perseroan dan entitas anak, dan sisanya sebesar Rp3,2 miliar untuk biaya penawaran umum.

Asal tahu saja, DILD membukukan pendapatan usaha Rp 3,9 triliun di tahun 2023. Ini naik Rp758,1 miliar atau 24% dibandingkan tahun 2022.

Pendapatan pengembangan (development income) memberikan kontribusi Rp3,1 triliun di tahun 2023, atau 80,3% dari keseluruhan dan melonjak 29% dibandingkan tahun 2022. 

Sementara pendapatan berkelanjutan (recurring income) memberikan kontribusi Rp771 miliar di tahun 2023, atau 19,7% dari keseluruhan. Segmen ini mencetak kenaikan 7% dibandingkan tahun 2022. 

Archied menyebutkan, tantangan yang harus dihadapi di tahun 2024 masih cukup berat. Namun, Intiland akan terus berupaya mencari solusi terbaik untuk menjaga tren pertumbuhan usaha secara jangka panjang.

"Kemungkinan tidak mudah, tapi kami percaya mampu mengeksekusi strategi- strategi terbaik untuk mencapai tujuan jangka panjang perusahaan,” katanya.

Per kuartal I-2024, Perseroan membukukan marketing sales sebesar Rp232,6 miliar, menurun 3,1% dari Rp240,1 miliar pada kuartal 1-2023. 

Baca Juga: Intiland (DILD) Bidik Segmen Perkantoran, Luncurkan Private Office di Spazio Tower

Kontributor utama berasal dari penjualan di segmen rumah tapak senilai Rp117,8 miliar, yang sebagian besar berasal dari penjualan unit rumah di Serenia Hills, Talaga Bestari, Virya Semanan, Magnolia Residence, dan Tierra.

Segmen mixed-use & high-rise mencatatkan marketing sales sebesar Rp32,6 miliar, yang terutama berasal dari hasil penjualan stok siap jual proyek-proyek high-rise di Jakarta dan Surabaya.

Sementara, segmen pengembangan kawasan industri membukukan marketing sales Rp82,2 miliar yang berasal dari penjualan kavling industri di Batang Industrial Park dan gudang di Aeropolis Technopark, Tangerang.

Baca Juga: Bisnis Pengembangan dan Pengelolaan Kawasan Industri Masih Positif Tahun Ini

“Kami berusaha mengejar target marketing sales tahun ini, khususnya dari penjualan unit-unit siap pakai di proyek-proyek perumahan maupun apartemen di Jakarta, Tangerang, dan Surabaya,” ungkapnya.

Sementara, pendapatan usaha Perseroan per kuartal-I 2024 sebesar Rp710,9 miliar, turun sebesar 53,9% dari Rp1,54 triliun pada periode yang sama tahun 2023. 

Pendapatan pengembangan (development income) memberikan kontribusi sebesar Rp508,7 miliar atau 71,6% dari total pendapatan usaha Perseroan. 

Adapun pendapatan berkelanjutan (recurring income) yang diperoleh dari segmen properti investasi memberikan kontribusi Rp202,2 miliar atau 28,4 persen daritotal pendapatan usaha Perseroan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×