Reporter: Nadya Zahira | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah ditutup melemah pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (28/2). Nilai tukar rupiah selanjutnya akan dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti data ekonomi Amerika Serikat (AS).
Mengutip data Bloomberg, Rabu (28/2), rupiah spot ditutup melemah 0,29% atau 46,5 poin ke level Rp 15.692. Adapun indeks dolar AS menguat 0,21% ke level 104.05.
Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibarahim Assuaibi mengatakan, pasar saat ini menunggu angka inflasi AS dan pertumbuhan ekonomi. Inflasi AS juga diperkirakan masih tetap stabil pada Januari 2024.
Ibrahim menilai, skenario saat ini memberi The Fed lebih banyak dorongan untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu lebih lama. Beberapa pejabat The Fed juga memperingatkan bahwa inflasi yang tinggi pada minggu ini, akan menghalangi The Fed untuk menurunkan suku bunga di awal tahun 2024.
Baca Juga: Rupiah Spot Ditutup Melemah ke Rp 15.692 Per Dolar AS, Seluruh Mata Uang Asia Ambles
Lebih lanjut, dia mengatakan, sentimen dari Asia yaitu, data purchasing manager indeks (PMI) China akan dirilis pada hari Jumat, (1/3). Data PMI ini diperkirakan akan memberikan lebih banyak isyarat mengenai keadaan aktivitas bisnis hingga bulan Februari 2024.
Sebelumnya data PMI China bulan Januari 2024 telah menunjukkan sedikit perbaikan pada perekonomian Negeri Tirai Bambu tersebut.
Sedangkan sentimen di dalam negeri, kondisi perekonomian makro pada awal kuartal pertama 2024 terlihat menunjukkan outlook yang lebih optimistis, apalagi dibarengi dengan pemilihan presiden (Pilpres) 2024 yang berjalan damai.
Kemudian, tingkat kemiskinan turun di angka 9,36%. Pengangguran turun di angka 5,32%, dan rasio ketimpangan juga turun di angka 0,388%
Adapun mata uang rupiah pada perdagangan Kamis (29/2), Ibrahim memprediksi, bergerak fluktuatif tetapi ditutup melemah di rentang Rp 15.680 - Rp 15.750 per dolar AS.
Sementara itu, Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan, rupiah masih akan melemah terhadap dolar AS yang hari ini kembali menguat pada besok.
Baca Juga: Rupiah Jeblok, Mata Uang Asia Berguguran Saat Suku Bunga AS Diramal Tetap Tinggi
Lukman menjelaskan, sentimen yang membuat rupiah melemah pada hari ini karena investor mengantisipasi data ekonomi AS yang lebih kuat, yaitu PDB malam ini dan inflasi PCE esok hari.
Sedangkan sentimen dari domestik, rupiah juga tertekan oleh harga beras yang sangat tinggi, sehingga dikhawatirkan menaikkan inflasi.
Dia pun memperkirakan, rupiah bergerak melemah direntang Rp 15.650 - Rp 15.800 per dolar AS pada Kamis (29/2).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News