kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Rupiah Jeblok, Mata Uang Asia Berguguran Saat Suku Bunga AS Diramal Tetap Tinggi


Rabu, 28 Februari 2024 / 12:50 WIB
Rupiah Jeblok, Mata Uang Asia Berguguran Saat Suku Bunga AS Diramal Tetap Tinggi
ILUSTRASI. Pukul 11.27 WIB hari ini, kurs rupiah spot berada di Rp 15.676 per dolar AS, melemah 0,19% dari penutupan.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah makin tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Rabu (28/2) siang. Pukul 11.27 WIB hari ini, kurs rupiah spot berada di Rp 15.676 per dolar AS, melemah 0,19% dari penutupan perdagangan kemarin di Rp 15.646 per dolar AS.

Seluruh mata uang Asia pun hari ini melemah terhadap the greenback. Pelemahan paling dalam terjadi pada baht Thailand yang tertekan 0,38%. Pelemahan baht disusul berturut-turut oleh won Korea, rupiah, peso Filipina, dolar Taiwan, dolar Singapura, yen Jepang, dolar Hong Kong, ringgit Malaysia, yuan China, dan rupee India.

Salah satu penyebab pelemahan mata uang Asia adalah, bank sentral AS Federal Reserve kini diperkirakan tidak akan menurunkan suku bunga acuan lebih dari 75 basis points pada 2024.

Prediksi sebelumnya meramalkan penurunan 100 basis points atau 1% penuh. Prediksi ini sejalan dengan indikasi dari para pejabat The Fed.

Baca Juga: Kurs Rupiah Spot Melemah ke Rp 15.667 Per Dolar AS, Rabu (28/2) Pagi

Alhasil, indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia siang ini menguat 0,15% ke 103,99. Indeks dolar mendekati lagi level 104 setelah bergerak di bawah level tersebut dalam lima hari perdagangan terakhir.

"Data ekonomi AS yang lebih kuat memunculkan kembali ekspektasi kenaikan suku bunga bunga dan bisa menjadi risiko mata uang regional dalam jangka pendek," kata Fiona Lim, senior currency analyst Malayan Banking di Singapura kepada Bloomberg.

Data ekonomi seperti produk domestik bruto (PDB) dan personal consumption expenditure (PCE) akan dirilis pada pekan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×