Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak awal tahun 2018 kinerja emas batangan keluaran PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) cukup menggembirakan. Kalau pada awal tahun dibuka pada harga Rp 634.000 per gram, kini harganya sudah mencapai Rp 653.000 per gram. Tapi dalam sepekan terakhir, penguatan harga emas ini mulai melambat. Lantas bagaimana investor harus menyikapinya?
Deddy Yusuf Siregar, Analis PT Asia Tradepoint Futures melihat, walaupun harga emas batangan tengah berada dalam fase koreksi, masih ada peluang penguatan. Menurut Deddy, investor yang sudah menggengam emas lebih baik tahan dahulu. “Untuk investor jangka panjang sebaiknya ditahan dulu karena ada peluang menguat lagi,” ujar Deddy kepada Kontan.co.id, Kamis (26/4).
Investor yang gemar memanfaatkan fluktuasi harga bisa saja memanfaatkan situasi ini. Deddy melihat, kejatuhan harga saat ini juga disebabkan oleh aksi ambil untung pasar yang memanfaatkan harga yang naik tinggi.
Sedangkan investor yang belum mengoleksi emas batangan bisa mulai masuk setelah hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada awal Mei. Kepastian arah kebijakan bank sentral AS akan memberi gambaran pergerakan harga emas. Jika benar suku bunga dinaikkan, bullion berpotensi semakin melemah.
Begitu juga dengan Alwy Assegaf, Analis PT Global Kapital Investama Berjangka. Menurutnya investor yang sudah menggengam emas bisa memilih untuk menahan seluruh asetnya atau melepas sebagian untuk memanfaatkan harga yang sudah terlalu tinggi.
Apalagi saat ini harga jual kembali emas batangan sudah telalu tinggi. “Kemungkinan setelah ini harga buyback bisa agak turun,” imbuh Deddy.
Kemudian untuk investor yang belum masuk sebaiknya menahan pembelian menanti harga sedikit melemah. Ia menyarankan untuk masuk pada sekitar harga Rp 650.000 per gram.
Mengutip situs logammulia.com, Kamis (26/4), harga jual emas Antam tercatat melemah Rp 3.000 ke level Rp 653.000 per gram dan harga buyback melemah Rp 6.000 ke level 582.000 per gram. Jika dibandingkan sepekan sebelumnya harga jual melemah lebih dalam sekitar Rp 6.000 dan harga buyback turun Rp 9.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News