kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga emas Antam tetap turun meski dollar AS makin mahal


Kamis, 26 April 2018 / 18:53 WIB
Harga emas Antam tetap turun meski dollar AS makin mahal
ILUSTRASI. Emas di Salah Satu Bank


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan harga emas batangan keluaran PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tak terpengaruh pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) belakangan. Kalau biasanya pelemahan mata uang Garuda mendorong penguatan harga emas batangan, tetapi kali ini harganya justru melemah.

Mengutip situs logammulia.com, Kamis (26/4) harga jual emas Antam tercatat melemah Rp 3.000 ke level Rp 653.000 per gram dan harga jual kembali melemah Rp 6.000 ke level Rp 582.000 per gram. Jika dibandingkan sepekan sebelumnya harga jual turun Rp 6.000 dan harga beli kembali terkoreksi Rp 9.000.

“Kalau melihat beberapa hari terakhir sepertinya emas Antam sedang mengikuti harga emas spot,” ujar Alwy Assegaf, Analis PT Global Kapital Investama Berjangka kepada Kontan.co.id, Kamis (26/4).

Menurut data Bloomberg, Kamis (26/4) pada pukul 17.00 WIB, harga emas kontrak pengiriman Juni 2018 di Commodity Exchange tercatat menguat 0,14% ke level US$ 1.324,70 per ons troi. Sepekan terakhir, harga emas turun 2,13%.

Menurut Alwy sekarang ini emas batangan tengah mengikuti harga emas spot yang berada dalam fase konsolidasi. Walaupun mengalami pelemahan tetapi pergerakannya masih tertahan di batas bawah US$ 1.300 per ons troi.

Padahal seharusnya emas Antam mendapatkan katalis positif dari pelemahan rupiah. Sepekan terakhir, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah 0,77%. Pada penutupan perdagangan Kamis (26/4) valuasinya menguat 0,22% ke level Rp 13.891 per dollar AS. “Sekarang ini bergantung ke emas spotnya, kalau naik maka bisa mengangkat harga emas batangan,” imbuhnya.

Deddy Yusuf Siregar, Analis PT Asia Tradepoint Futures melihat, pelemahan emas Antam lebih disebabkan oleh perhatian pasar tengah tertuju pada rencana kenaikan suku bunga bank sentral AS di kuartal II ini. Pelaku pasar cenderung memburu dollar AS dan mengabaikan pelemahan rupiah. Bagi investor di tanah air, emas tak lagi menjadi asset lindung nilai. “Apalagi harga emas Antam juga sudah terlalu tinggi,” ungkapnya.

Harga jual kembali yang menyentuh level Rp 582.000 per gram menurut Deddy juga mendorong investor untuk melakukan aksi ambil untung menjelang rapat The Fed pada 3 Mei nanti. Kata dia, ini juga merupakan langkah antisipasi pasar sembari menanti kepastian arah kebijakan The Fed.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×