kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   -2.000   -0,11%
  • USD/IDR 16.207   4,00   0,02%
  • IDX 7.898   -32,88   -0,41%
  • KOMPAS100 1.110   -7,94   -0,71%
  • LQ45 821   -5,85   -0,71%
  • ISSI 266   -0,63   -0,24%
  • IDX30 424   -3,04   -0,71%
  • IDXHIDIV20 487   -3,38   -0,69%
  • IDX80 123   -1,10   -0,89%
  • IDXV30 126   -1,56   -1,22%
  • IDXQ30 137   -1,32   -0,96%

Harga Minyak Global Turun pada Pekan Lalu Simak Proyeksi Harganya untuk Sepekan Ini


Senin, 18 Agustus 2025 / 12:19 WIB
Harga Minyak Global Turun pada Pekan Lalu Simak Proyeksi Harganya untuk Sepekan Ini
ILUSTRASI. Harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) menurun selama sepekan. Kelebihan pasokan minyak global dinilai menjadi salah satu katalis.REUTERS/Todd Korol


Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) menurun selama sepekan. Kelebihan pasokan minyak global dinilai menjadi salah satu katalis.

Mengutip Bloomberg, Senin (18/8/2025) pukul 12.14 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman September 2025 di New York Mercantile Exchange ada di US$ 62,86 per barel, naik 0,1% dari akhir pekan lalu. Namun dalam sepekan, harga minyak WTI turun 1,17% dari Senin pekan lalu yang ada di US$ 63,96 per barel.

Analis Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha melihat, penurunan harga minyak didorong oleh meningkatnya produksi dari OPEC+ dan negara non-OPEC.

“Stok minyak AS yang naik, perlambatan permintaan dari China, serta berkurangnya risiko geopolitik yang membuat risk premium melemah,” katanya kepada Kontan, Senin (18/8/2025).

Baca Juga: Harga Minyak Terkoreksi Senin (18/8) Pagi, Investor Cermati Pertemuan Trump-Zelenskiy

Untuk sepekan ini, pasokan minyak global yang melimpah dan melemahnya permintaan musiman menjadi sentimen penggerak harga minyak WTI.

Lebih lanjut, arah kebijakan OPEC+, potensi ketegangan geopolitik, dan ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed juga memengaruhi.

Sementara itu, hingga akhir tahun, Andy memandang kenaikan produksi minyak global terutama dari AS dapat berdampak pada harga minyak mentah. Begitu pula dengan risiko pelemahan permintaan.

Untuk sepekan ini, Andy melihat harga minyak berpotensi stabil atau turun tipis di kisaran US$ 62–US$ 63 per barel.

Sementara hingga akhir 2025, tren berpotensi melemah menuju kisaran US$ 50–US$ 60 per barel. 

“Skenario naik ke US$ 60–US$ 70 mungkin saja terjadi bila ada faktor geopolitik atau stimulus ekonomi,” imbuh Andy.

Selanjutnya: Promo Minyak Goreng Hemat di Indomaret 14-20 Agustus 2025, Mulai Rp 35.000-an

Menarik Dibaca: Hari Terakhir Promo KFC Merah Putih Bucket for All, 9 Ayam Goreng Cuma Rp 80.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mengelola Tim Penjualan Multigenerasi (Boomers to Gen Z) Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×