Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Setelah mengalami penguatan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin justru ditutup pada zona merah. Lalu, bagaimana prediksi pergerakannya akhir pekan ini?
"Kami perkirakan IHSG akan kembali berjalan sideways," ujar Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Securities, (25/4). Range pergerakannya ada di level 4.859 - 4.911. Edwin merekomendasikan agar investor mengakumulasi saham TLKM, GGRM, PGAS, INDF, ASII, BBRI, dan ADRO.
Adapun sejumlah faktor yang mempengaruhi IHSG antara lain memanasnya kembali situasi keamanan di Ukraina setelah Menteri Pertahanan Rusia memerintahkan pasukannya untuk bergerak menuju Ukraina yang menyebabkan DJIA berbalik turun 49 poin. Akhirnya, di sisa perdagangan terjadi aksi tarikan akhir mendorong DJIA ditutup tidak berubah dari level penutupan sehari sebelumnya dilevel 16501.65. Ini pertama kalinya kembali terjadi dalam 12 tahun terakhir DJIA ditutup tidak berubah.
Sementara, sentimen dari dalam negeri, indeks akan digerakkan oleh rencana cum dividen emiten big caps, seperti BBNI (dev Rp 145,71); BBRI (dev Rp 257,3271); BJTM (dev Rp 40,61); IGAR (dev Rp 10); ITMG (dev Rp 975); PGAS (dev Rp 210,4); PTBA (dev Rp 461.97); SMGR (dev Rp 407,42); TLKM (dev Rp 102,401); WIKA (dev Rp 27,82).
"Di tengah minimnya sentimen positif saat ini, nampaknya para spekulan juga akan mencoba peruntungannya dengan mengeluarkan rumor akan ada pengumuman cawapres salah satu capres pada hari ini dan ternyata rumor tersebut dimakan pasar," jelas Edwin.
Rumor itu berhasil mengangkat saham sektor konstruksi yang telah sideways dalam beberapa hari ini.
Sementara, Senior Research HD Capital Yuganur Wijanarko optimistis IHSG akan melesat ke level 5.000. "Katalis domestik akan membawa IHSG menuju level tersebut," tambahnya.
Beberapa katalis domestik positif seperti isu PDIP yang mengusung JK sebagai wapres Jokowi, harapan pasar akan terjadinya trade surplus Maret dan deflasi pada bulan April dapat memicu reli kembali di sektor bank, retail, infra dan consumer yang sensitif dengan faktor ekonomi.
Menurut Yuganur, level support indeks berada di level 4.840-4.770 dan resistance 5.050. "Akumulasi saham BBRI, MPPA, WSKT, dan AISA," sarannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News