kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -21.000   -1,08%
  • USD/IDR 16.305   12,00   0,07%
  • IDX 7.769   162,75   2,14%
  • KOMPAS100 1.101   19,55   1,81%
  • LQ45 819   19,74   2,47%
  • ISSI 257   3,47   1,37%
  • IDX30 423   10,09   2,44%
  • IDXHIDIV20 485   12,08   2,55%
  • IDX80 123   2,28   1,90%
  • IDXV30 127   1,23   0,98%
  • IDXQ30 136   3,42   2,58%

Turun 2,4%, Indocement (INTP) Catat Volume Penjualan Domestik 8,65 Juta Ton


Selasa, 12 Agustus 2025 / 10:15 WIB
Turun 2,4%, Indocement (INTP) Catat Volume Penjualan Domestik 8,65 Juta Ton
ILUSTRASI. Truk molen Semen Tiga Roda dari PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) beraktivitas pada proyek pembangunan gedung di Jakarta, Rabu (16/10/2024). PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mencatatkan total volume penjualan semen dan klinker per semester I 2025 sebesar 8,89 juta ton, turun 140 ribu ton atau 1,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mencatatkan total volume penjualan semen dan klinker per semester I 2025 sebesar 8,89 juta ton, turun 140 ribu ton atau 1,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Adapun rinciannya, segmen domestik mengalami penurunan penjualan domestik untuk semen dan klinker secara tahunan sekitar 2,4% menjadi 8,65 juta ton. Sementara, volume ekspor meningkat 45,8% YoY menjadi 237 ribu ton.

“Pangsa pasar domestik secara keseluruhan tetap stabil pada angka 29,5% pada kuartal II 2025,” kata Corporate Secretary INTP Dani Handajani, dalam keterangan resmi yang diterima Kontan, Senin (11/8/2025).

Baca Juga: Pasar Semen Moderat, INTP Andalkan Efisiensi untuk Jaga Kinerja

Pendapatan neto INTP tercatat sebesar Rp 8,03 triliun, turun 1,1% YoY, sejalan dengan penurunan volume penjualan.

Beban pokok pendapatan juga menurun 2,3% menjadi Rp 5,69 triliun per Juni 2025. Sehingga, menghasilkan margin laba bruto sebesar 29,2% per semester I 2025, lebih tinggi dibandingkan 28,3% pada periode yang sama tahun lalu.

Beban usaha turun 1,8% menjadi Rp 1,70 triliun, sementara pos beban operasi lain neto turun 382,9% menjadi Rp35,1 miliar akibat kerugian kurs dibandingkan keuntungan kurs pada 2024. Hal ini menghasilkan margin laba usaha sebesar 7,5% dan EBITDA sebesar 16,8% pada Semester I 2025.

Pendapatan keuangan neto INTP meningkat 112,6% YoY menjadi Rp 5,7 miliar, berasal dari bunga atas saldo kas yang lebih besar. Beban pajak penghasilan neto juga naik 12,6% menjadi Rp 122,1 miliar seiring peningkatan laba.

Laba bersih periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk pun mampu naik 13,8% YoY, dari Rp 434,7 miliar pada semester I 2024 menjadi Rp 494,8 miliar pada semester I 2025.

Indocement juga mencatat posisi kas bersih dengan kas dan setara kas sebesar Rp 3,4 triliun per 30 Juni 2025.

Baca Juga: Permintaan Semen di Pasar Domestik Lesu, Simak Rekomendasi Saham INTP

Dani mengatakan, meskipun permintaan semen domestik menurun pada paruh pertama tahun ini, INTP memperkirakan volume akan meningkat pada paruh kedua tahun ini.

“Sentimennya didorong oleh cuaca yang lebih kering, hari libur yang lebih sedikit, dan peningkatan belanja konstruksi menjelang akhir tahun,” katanya.

Secara keseluruhan, INTP telah merevisi proyeksi menjadi volume semen domestik yang stagnan untuk tahun 2025.

Menurut Asosiasi Semen Indonesia (ASI), pasar semen domestik mengalami penurunan sebesar 3,1% pada paruh pertama tahun 2025.

Penurunan ini terutama disebabkan oleh kontraksi 10,2% di pasar semen curah akibat penurunan permintaan dari proyek Ibu Kota Negara baru (IKN) Nusantara dan pemangkasan anggaran infrastruktur yang diumumkan awal tahun ini.

“Sementara itu, pasar semen kantong tetap stagnan karena daya beli masyarakat yang masih lemah,” paparnya.

Perseroan pun terus memantau tren pasar dengan fokus kuat pada efisiensi biaya dan peningkatan penggunaan bahan bakar alternatif (AF). Salah satu proyek utama fasilitas bahan bakar alternatif sedang berlangsung di Kompleks Pabrik Grobogan.

“Ini bisa menambah kapasitas pengumpan biomassa dari 10 ton per hour (tph) menjadi 40 tph dengan target beroperasi penuh pada kuartal IV tahun 2025,” ungkapnya.

Selanjutnya: 5 Kemampuan Baru ChatGPT-5: Lebih Cepat, Lebih Cermat

Menarik Dibaca: Ini Cara Untuk Dapatkan Modal Berbisnis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×