kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini penyebab kinerja Mulia Industrindo (MLIA) di 2019 anjlok hingga 30%


Minggu, 05 April 2020 / 13:41 WIB
Ini penyebab kinerja Mulia Industrindo (MLIA) di 2019 anjlok hingga 30%
ILUSTRASI. Ilustrasi PT Mulia Industrindo, Tbk


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA) sepanjang tahun 2019 cukup mengecewakan. Perusahaan mencatatkan penjualan bersih turun 30,29% menjadi Rp 3,89 triliun di akhir 2019, dari sebelumnya Rp 5,58 triliun di tahun sebelumnya.

Sekretaris Perusahaan Mulia Industrindo Henry Bun menjelaskan, penurunan penjualan disebabkan mulai tahun lalu perusahaan sudah lagi menjual keramik sejak. "Sedangkan di 2018 kami masih menjual sebagian produk keramik, tetapi sejak 1 Januari 2019 MLIA sudah tidak menjual produk keramik," kata dia kepada Kontan.co.id, Jumat (3/4). 

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, kontribusi segmen keramik pada tahun 2018 lalu masih mencapai Rp 1,51 triliun. Adapun di tahun 2019, perusahaan tinggal mengandalkan segmen usaha dari penjualan kaca lembaran, botol, dan gelas. 

Baca Juga: Penurunan penjualan Mulia Industrindo (MLIA) seret laba bersih 2019

Dengan adanya penurunan penjualan ini, penjualan laba Mulia Industrindo juga terkikis 32,95% secara yoy menjadi Rp 126,77 miliar. MLIA pun harus merasakan tamparan dari dua sisi, baik ekspor maupun dalam negeri. 

Henry menjelaskan harga jual ekspor kaca lembaran mengalami penurunan akibat kondisi pasar regional khususnya pasar China yang menurun. Adapun China sebagai kompetitor, menurunkan harga jualnya.  Mau tidak mau, pada saat itu MLIA pun juga harus menyesuaikan harga atau ikut menurunkan harga lembaran kaca ke pasar luar negeri. 

Sedangkan untuk pasar domestik, MLIA harus memberikan harga promosi untuk mempertahankan pangsa pasar yang ada. Mengingat perusahaan juga harus bersaing dengan kaca impor yang masuk terlalu banyak.

Di sepanjang tahun lalu, MLIA sudah berusaha menekan beban seperti beban pokok penjualan yang turun 34,59%  menjadi Rp 2,95 triliun dari sebelumnya Rp 4,51 triliun di 2018. Kendati beban pokok ditekan, laba kotor MLIA tetap saja terkoreksi dari sebelumnya Rp 1,07 triliun di 2018 menjadi  Rp 940 miliar. 

Baca Juga: Tambah Pabrik Baru, Mulia Industrindo (MLIA) Membidik Pasar Kaca Domestik

Sementara itu, laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga susut 32,95% dari Rp 189,08 miliar menjadi Rp 126,77 miliar di akhir 2019 lalu.

Tambahan informasi, MLIA membukukan total aset di tahun lalu sebesar Rp 5,76 triliun. Adapun liabilitasnya sebesar Rp 3,23 triliun naik dari sebelumnya Rp 3,02 triliun di 2018. Selain itu, ekuitas MLIA menjadi Rp 2,53 trilun dari sebelumnya Rp 2,24 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×