kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.044   -21,60   -0,31%
  • KOMPAS100 1.052   -3,92   -0,37%
  • LQ45 826   -4,66   -0,56%
  • ISSI 214   -0,49   -0,23%
  • IDX30 423   -1,56   -0,37%
  • IDXHIDIV20 513   -0,40   -0,08%
  • IDX80 120   -0,56   -0,46%
  • IDXV30 125   1,08   0,87%
  • IDXQ30 142   0,04   0,03%

Ini penyebab rupiah kembali melemah ke Rp 13.700


Rabu, 21 Oktober 2015 / 10:46 WIB
Ini penyebab rupiah kembali melemah ke Rp 13.700


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Rupiah kembali melemah di hadapan dollar Amerika Serikat (AS), Rabu (21/10). Mengacu data Bloomberg, di pasar spot rupiah berada di level Rp 13.704 per dollar AS atau melemah 0,15% dari sebelumnya Rp 13.683 per dollar AS pukul 10.03 WIB.

Nasib rupiah serupa di kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), rupiah berada di level Rp 13.696 per dollar AS atau melemah 0,45% dari sebelumnya Rp 13.634 per dollar AS.

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, penguatan dollar AS terhadap nilai tukar rupiah berlanjut menyusul jumlah rumah baru yang dibangun (housing starts) milik pribadi di Amerika Serikat pada September meningkat lebih tinggi dari konsensus pasar.

"Adanya rilis kenaikan data perumahan AS yang dibarengi dengan pelemahan laju harga minyak mentah dunia memicu laju dollar AS kembali bergerak menguat," kata Reza Priyambada dikutip dari Antara.

Kendati demikian, menurut dia, penguatan dollar AS terhadap nilai tukar rupiah cenderung terbatas seiring dengan adanya harapan perekonomian domestik membaik pada kuartal ketiga tahun ini.

Reza mengemukakan pemerintah dan Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2015 lebih tinggi bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada kuartal sebelumnya.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2015 antara 4,8-5 %, sementara Bank Indonesia menduga pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga mencapai 4,85 %.

Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta menambahkan bahwa tanpa adanya perbaikan signifikan pada prospek pertumbuhan Indonesia atau peningkatan usaha stabilitas rupiah oleh Bank Indonesia maka rupiah akan bergerak bervariasi mengikuti dinamika pasar global.

"Saat ini, faktor eksternal yang membawa koreksi terhadap tren pelemahan mata uang rupiah," kata Rangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×