Reporter: Dikky Setiawan, Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Pinago menetapkan harga penawaran Rp 250 per saham, atau di rentang atas kisaran awal Rp 180-Rp 280 per saham. Dengan harga tersebut, Pinago akan meraup dana segar Rp 39,06 miliar.
Bambang Palgoenadi, Direktur Utama Pinago Utama sebelumnya mengatakan akan menggunakan seluruh dana IPO untuk modal kerja.
Baca Juga: IPO Lebih Banyak Dimanfaatkan Perusahaan Kecil Untuk Cari Dana
Modal kerja tersebut, antara lain, untuk pembelian pupuk, pembelian Tandan Buah Segar (TBS) Sawit dan pembelian Bahan Olahan Karet (Bokar) yang berasal dari masyarakat. “Selain itu untuk pembayaran kontraktor untuk biaya sewa alat berat dan konstruksi,” kata Bambang dalam siaran pers, Rabu (29/7).
Penjamin pelaksana emisi IPO Pinago adalah Panin Sekuritas. Tanggal penjatahan IPO ditetapkan pada 26 Agustus dan distribusi saham secara elektronik pada 28 Agustus 2020.
Baca Juga: Sudah 35 perusahaan IPO tahun ini, BEI & OJK masih hadapi tantangan nilai emisi mini
Informasi saja, Pinago Utama mengelola 17.656 hektare (ha) yang terdiri atas perkebunan kelapa sawit seluas 13.969 ha dan perkebunan karet seluas 3.960 ha.
Sekitar 81% perkebunan kelapa sawit dan 77% perkebunan karet merupakan area tanaman menghasilkan. Pinago Utama membukukan produksi TBS sebesar 158.587 tons dari kebun inti dan kebun plasma atau meningkat sebesar 20% rata-rata tahunan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News