kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.224   -44,00   -0,27%
  • IDX 7.104   7,49   0,11%
  • KOMPAS100 1.061   -0,99   -0,09%
  • LQ45 835   -0,72   -0,09%
  • ISSI 215   0,47   0,22%
  • IDX30 426   -0,26   -0,06%
  • IDXHIDIV20 514   0,82   0,16%
  • IDX80 121   -0,11   -0,09%
  • IDXV30 125   -0,43   -0,34%
  • IDXQ30 142   0,04   0,03%

Sudah 35 perusahaan IPO tahun ini, BEI & OJK masih hadapi tantangan nilai emisi mini


Senin, 10 Agustus 2020 / 14:16 WIB
Sudah 35 perusahaan IPO tahun ini, BEI & OJK masih hadapi tantangan nilai emisi mini
ILUSTRASI. Ki-ka : Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna, Direktur Utama KPEI Sunandar, Direktur Utama BEI Inarno Djajadi, Direktur Utama KSEI Budhi Prasetyo dan Dirketur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo saat me


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah volatilitas pasar akibat pandemi Covid-19, kinerja Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat paling baik di antara ASEAN.

Direktur Utama BEI Inarno Djajadi menjelaskan sejak awal 2020 hingga Senin (10/8) telah ada 35 penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO) dengan nilai total Rp 4,04 triliun. Dus saat ini jumlah perusahaan tercatat mencapai 699 emiten. BEI juga masih memiliki 12 calon perusahaan baru yang akan melantai.

"Meskipun diwarnai Covid-19 sampai dengan minggu lalu berhasil 34 perusahaan tercatat baru dan ini merupakan pencapaian tertinggi di ASEAN dalam tiga tahun terakhir," jelas Inarno dalam sambutannya di acara ulang tahun ke-43 Pasar Modal Indonesia, Senin (10/8).

Baca Juga: Ada Calon Emiten yang Mundur, Target IPO Emiten Tahun Ini Menyusut

Pada periode Januari-Juli 2020 jumlah IPO yang dipegang oleh Malaysia sebanyak 11, Singapore sebanyak 5, kemudian disusul oleh Thailand dengan 4 IPO dan Filipina satu IPO.

Sedangkan jumlah fundraised IPO Indonesia tercatat sebesar US$ 260, tertinggi kedua setelah Thailand yang mencapai US$ 2,76 miliar. Di posisi ketiga dipegang oleh Malaysia dengan jumlah US$ 90 juta.

Sejak awal tahun hingga Senin (10/8) BEI juga telah memfasilitasi 7 Exchange Trade Fund (ETF) baru, satu EBA dan satu obligasi baru.  Memperhatikan pertumbuhan sisi supply di BEI sampai dengan 10 Agustus  2020,  secara  total  terdapat  44  pencatatan  Efek  baru  yang  terdiri  dari  saham,  obligasi,  dan  efek lainnya dari target 46 pencatatan efek baru di tahun 2020.

Bila ditotal pencapaian jumlah fundraised yang dilakukan BEI terdiri dari IPO Rp 4,04 triliun, penerbitan HMETD dan waran senilai Rp 6,16 triliun, 7 Exchange Trade Fund (ETF) senilai Rp 47,51 miliar, 50 obligasi atau sukuk senilai Rp 39,28 triliun dan satu EBA senilai Rp 451,25 miliar. Sehingga total fundraised mencapai Rp 49,98 triliun. 

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hoesen menyoroti soal nilai emisi emiten yang masih terhitung kecil. Menurutnya nilai emisi masih kurang.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×