Reporter: Dikky Setiawan, Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua calon emiten baru akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Agustus 2020. Siapa saja mereka?
1. PT Transkon Jaya Tbk
PT Transkon Jaya Tbk tengah menggelar penawaran umum sejak Jumat (14/8) hingga 18-19 Agustus 2020.
Transkon Jaya telah mengantongi pernyataan efektif penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) dari Otoritas Jasa Keuangan pada 12 Agustus lalu. Calon emiten yang akan menggunakan kode saham TRJA ini akan melepas sebanyak-banyaknya 375 juta saham baru ke publik dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Baca Juga: Pengamat: IPO Pertamina bakal berdampak pada kemampuan subsidi dan inti bisnis
Transkon menetapkan harga penawaran Rp 250 per saham. Dengan harga tersebut, Transkon Jaya akan meraup dana segar Rp 93,75 miliar.
Penjamin pelaksana emisi IPO Transkon Jaya adalah UOB Kay Hian Sekuritas. Tanggal penjatahan IPO ditetapkan pada 25 Agustus dan distribusi saham secara elektronik pada 26 Agustus 2020.
Transkon Jaya akan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia pada 27 Agustus 2020. Hingga pekan lalu, ada 35 emiten baru yang tercatat di BEI sejak awal tahun.
2. PT Pinago Utama Tbk
PT Pinago Utama Tbk (PNGO) akan mencatatkan saham di BEI pada 31 Agustus mendatang. Perusahaan perkebunan kelapa sawit ini telah mengantongi pernyataan efektif penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) dari Otoritas Jasa Keuangan pada 13 Agustus. Oleh karena itu, Pinago akan menggelar penawaran umum pada tanggal 18,19, dan 24 Agustus.
Baca Juga: Sukses IPO, aset Bhakti Agung Propertindo (BAPI) melonjak ke Rp 630 miliar
Perusahaan yang berdiri pada 1979 ini akan melepas sebanyak-banyaknya 156,25 juta saham baru ke publik dengan nilai nominal Rp 80 per saham. Jumlah saham ini sekitar 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum.
Pinago menetapkan harga penawaran Rp 250 per saham, atau di rentang atas kisaran awal Rp 180-Rp 280 per saham. Dengan harga tersebut, Pinago akan meraup dana segar Rp 39,06 miliar.
Bambang Palgoenadi, Direktur Utama Pinago Utama sebelumnya mengatakan akan menggunakan seluruh dana IPO untuk modal kerja.
Baca Juga: IPO Lebih Banyak Dimanfaatkan Perusahaan Kecil Untuk Cari Dana
Modal kerja tersebut, antara lain, untuk pembelian pupuk, pembelian Tandan Buah Segar (TBS) Sawit dan pembelian Bahan Olahan Karet (Bokar) yang berasal dari masyarakat. “Selain itu untuk pembayaran kontraktor untuk biaya sewa alat berat dan konstruksi,” kata Bambang dalam siaran pers, Rabu (29/7).
Penjamin pelaksana emisi IPO Pinago adalah Panin Sekuritas. Tanggal penjatahan IPO ditetapkan pada 26 Agustus dan distribusi saham secara elektronik pada 28 Agustus 2020.
Baca Juga: Sudah 35 perusahaan IPO tahun ini, BEI & OJK masih hadapi tantangan nilai emisi mini
Informasi saja, Pinago Utama mengelola 17.656 hektare (ha) yang terdiri atas perkebunan kelapa sawit seluas 13.969 ha dan perkebunan karet seluas 3.960 ha.
Sekitar 81% perkebunan kelapa sawit dan 77% perkebunan karet merupakan area tanaman menghasilkan. Pinago Utama membukukan produksi TBS sebesar 158.587 tons dari kebun inti dan kebun plasma atau meningkat sebesar 20% rata-rata tahunan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News