kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini cara Hendra Martono tak memusingkan kondisi pasar yang sedang tertekan


Minggu, 25 Agustus 2019 / 16:52 WIB
Ini cara Hendra Martono tak memusingkan kondisi pasar yang sedang tertekan
ILUSTRASI. Hendra Martono


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam enam bulan terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan hingga 4,3%. Kendati begitu, salah satu investor ternama menegaskan kondisi tersebut tak perlu diambil pusing. Siapa investor tersebut?

Tentu saja, Hendra Martono yang juga dikenal sebagai pendiri Ara Hunter. Dalam komunitasnya tersebut, Hendra mengembangkan aplikasi yang disebut T1ara. Aplikasi tersebutlah yang membantu Hendra tak pusing dengan kondisi pasar yang sedang tertekan. 

"Kalau saya, membeli saham pakai T1ara itu, jadi saya lihat kalau misal hari ini tidak ada sinyal beli ya saya tidak beli," jelas Hendra kepada Kontan, Sabtu (25/8). 

T1ara memang memberi tiga sinyal yaitu jangka pendek, menengah dan panjang. Apabila ketiga sinyal tersebut memberi warna hijau maka investor disarankan untuk membeli, namun bila dua sinyal memberi warna merah maka itu saatnya menjual. 

"Kalau IHSG  bagus, saham saya tidak bagus buat apa saya beli?," jelasnya.

Baca Juga: Founder komunitas Investor Saham Pemula: Jangan takut jadi investor saham

Sebelum adanya aplikasi tersebut, Hendra mengaku kerap menenteng laptop kemanapun dia pergi hanya untuk melakukan analisa pergerakan saham. Dan menurutnya, hal itu justru memperumit aktivitasnya dalam berdagang saham. 

Adapun, T1ara dibentuk dengan tetap memasukkan formula penting dalam bermain saham yaitu fundamental dan teknikal. Dia menyarankan untuk memilih emiten dengan kapitalisasi pasar di atas Rp 10 triliun dan transaksi lebih dari Rp 10 miliar. Sehingga, meski saat ini banyak sentimen yang membayangi pasar saham, Hendra tak lagi peduli. 

"I don't care, kalau sinyal keluar merah, saya sell," jelasnya. 

Langkah tersebut bisa diikuti investor pemula, tetapi harus lengkap dengan cara yang dilakukan Hendra saat ini. Hendra membagi sahamnya menjadi dua tipe yaitu untuk ternak dan satu lagi untuk trading. Ternak saham yang dia maksud adalah buy and hold. 

Baca Juga: Mang Amsi, dari guru madrasah di hutan belantara jadi investor saham syariah terkenal

"Saham yang keuntungannya 10%-30% saya tahan, tapi yang untuk lebih dari 100% dalam beberapa hari saya gunakan untuk trading," jelas dia. 

Namun, perlu menjadi catatan, investor yang bisa menggunakan T1ara adalah mereka yang sudah bergabung dalam komunitas Ara Hunter. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×