kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Indofarma merombak jajaran top eksekutif


Kamis, 11 April 2013 / 18:25 WIB
Indofarma merombak jajaran top eksekutif
ILUSTRASI. Ini Manfaat Pemberian Cacing Sebagai Pakan Ikan Hias


Reporter: Dea Chadiza Syafina |

JAKARTA. PT Indofarma Tbk (INAF) dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) hari ini, selain membagikan dividen juga memutuskan untuk merombak jajaran komisaris dan Direktur Utama.

Dalam RUPS tersebut, seluruh pemegang saham yang hadir sepakat menunjuk Elviano Rizaldi sebagai Direktur Utama PT Indofarma, sekaligus menggantikan jabatan Dirut yang sebelumnya diduduki Djakfarudin Junus.

"Pada agenda RUPS kali ini, pemegang saham menyetujui untuk mengganti Dirut dan tiga komisaris Indo Farma," kata Elviano di Jakarta pada Kamis (11/4).

Selain itu, pemegang saham mayoritas INAF dalam RUPS Tahunan ini juga menyetujui penunjukan Akmad Taher dengan jabatan Komisaris Utama sebagai pengganti Supriyantoro. Komisaris lain yang juga ditunjuk untuk jabatan baru adalah Rina Moreta dan Fajar Rahmat Zulkarnaen.

"Pemegang saham mayoritas yaitu Dwiwarna yang memutuskan pergantian jajaran direksi ini. Kami tidak mengetahui dasarnya apa," ucap Elviano.

Dalam kesempatan ini, Elviano membantah bahwa pergantian jajaran direksi dilakukan lantaran terkait peleburan Indofarma dengan Kimia Farma. Elviano juga membantah bahwa pergantian direksi ini karena adanya penolakan terhadap usulan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan yang berencana untuk melakukan merger dengan pembentukan holding BUMN farmasi.

"Itu bukan kapasitas saya untuk menjawab. Seluruh hasil akhir dari agenda RUPS hari ini adalah keputusan dari pemegang saham," ujar Elviano.
 
Terkait rencana pemerintah untuk melakukan penggabungan PT Indofarma dan PT Kimia Farma, Elviano bilang hal ini bisa saja dilakukan. Bentuknya pun, kata Elviano, tidak harus akuisisi maupun merger. Bentuk sinergi perusahaan pelat merah farmasi ini menurutnya dapat dilakukan dengan wujud kerja sama penambahan kapasitas produksi.
 
"Pembentukan holding ini bisa saja dalam bentuk sinergi jangka pendek. Kami lebih fokus dalam memproduksi jenis obat generik, ini yang kami tingkatkan. Begitu juga dengan Kimia Farma, mana yang lebih diunggulkan dari mereka, itu yang menjadi penambahan kapasitasnya," kata Elviano.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×