kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.787   8,00   0,05%
  • IDX 7.464   -15,87   -0,21%
  • KOMPAS100 1.153   -1,04   -0,09%
  • LQ45 914   0,87   0,10%
  • ISSI 225   -1,16   -0,51%
  • IDX30 472   1,38   0,29%
  • IDXHIDIV20 570   2,55   0,45%
  • IDX80 132   0,07   0,05%
  • IDXV30 140   1,22   0,88%
  • IDXQ30 158   0,44   0,28%

Indofarma kini punya bos baru


Kamis, 11 April 2013 / 18:24 WIB
Indofarma kini punya bos baru
Promo HokBen 8 Oktober 2021, dapatkan kelezatan cemilan Tokyo bite hanya Rp 20.000 saja.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Indofarma Tbk (INAF) mengganti Djakfarudin Junus sebagai Direktur Utama dan menunjuk Elviano Rizaldi sebagai penggantinya.

"Pada agenda RUPS kali ini, pemegang saham menyetujui mengganti direktur utama dan tiga komisaris Indofarma," kata Elviano yang kini menjabat sebagai Direktur Utama Indofarma di Jakarta pada Kamis (11/4).

Selain itu, pemegang saham mayoritas INAF dalam RUPS Tahunan juga menyetujui menunjuk Akmad Taher sebagai Komisaris Utama menggantikan Supriyantoro. Komisaris lain yang juga ditunjuk untuk jabatan baru adalah Rina Moreta dan Fajar Rahmat Zulkarnaen.

"Pemegang saham mayoritas yaitu Dwiwarna, yang memutuskan pergantian jajaran direksi ini. Kami tidak mengetahui dasarnya apa," jelas Elviano.

Dalam kesempatan ini, Elviano membantah pergantian jajaran direksi dilakukan lantaran terkait peleburan Indofarma dengan Kimia Farma.

Elviano juga membantah, pergantian direksi dikarenakan adanya penolakan atas usulan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, yang ingin membentuk holding BUMN farmasi.

"Itu bukan kapasitas saya untuk menjawab. Seluruh hasil akhir dari agenda RUPS hari ini adalah keputusan dari pemegang saham," terang Elviano.

Terkait rencana penggabungan PT Indofarma dan PT Kimia Farma, Elviano bilang hal ini bisa saja dilakukan. Bentuknya pun, kata Elviano, tidak harus akuisisi maupun merger.

Bentuk sinergi perusahaan pelat merah farmasi ini menurutnya dapat dilakukan dengan wujud kerja sama penambahan kapasitas produksi.

 "Pembentukan holding ini bisa saja dalam bentuk sinergi jangka pendek. Kami lebih fokus dalam memproduksi jenis obat generik, ini yang kami tingkatkan. Begitu juga dengan Kimia Farma, mana yang lebih diunggulkan dari mereka, itu yang menjadi penambahan kapasitasnya," terang Elviano.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×