kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.420   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.095   -46,49   -0,65%
  • KOMPAS100 1.030   -10,30   -0,99%
  • LQ45 803   -9,10   -1,12%
  • ISSI 223   -2,38   -1,06%
  • IDX30 419   -4,71   -1,11%
  • IDXHIDIV20 502   -8,79   -1,72%
  • IDX80 116   -1,49   -1,27%
  • IDXV30 119   -2,82   -2,32%
  • IDXQ30 138   -1,77   -1,27%

Indofarma kini punya bos baru


Kamis, 11 April 2013 / 18:24 WIB
Indofarma kini punya bos baru
Promo HokBen 8 Oktober 2021, dapatkan kelezatan cemilan Tokyo bite hanya Rp 20.000 saja. 


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Indofarma Tbk (INAF) mengganti Djakfarudin Junus sebagai Direktur Utama dan menunjuk Elviano Rizaldi sebagai penggantinya.

"Pada agenda RUPS kali ini, pemegang saham menyetujui mengganti direktur utama dan tiga komisaris Indofarma," kata Elviano yang kini menjabat sebagai Direktur Utama Indofarma di Jakarta pada Kamis (11/4).

Selain itu, pemegang saham mayoritas INAF dalam RUPS Tahunan juga menyetujui menunjuk Akmad Taher sebagai Komisaris Utama menggantikan Supriyantoro. Komisaris lain yang juga ditunjuk untuk jabatan baru adalah Rina Moreta dan Fajar Rahmat Zulkarnaen.

"Pemegang saham mayoritas yaitu Dwiwarna, yang memutuskan pergantian jajaran direksi ini. Kami tidak mengetahui dasarnya apa," jelas Elviano.

Dalam kesempatan ini, Elviano membantah pergantian jajaran direksi dilakukan lantaran terkait peleburan Indofarma dengan Kimia Farma.

Elviano juga membantah, pergantian direksi dikarenakan adanya penolakan atas usulan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, yang ingin membentuk holding BUMN farmasi.

"Itu bukan kapasitas saya untuk menjawab. Seluruh hasil akhir dari agenda RUPS hari ini adalah keputusan dari pemegang saham," terang Elviano.

Terkait rencana penggabungan PT Indofarma dan PT Kimia Farma, Elviano bilang hal ini bisa saja dilakukan. Bentuknya pun, kata Elviano, tidak harus akuisisi maupun merger.

Bentuk sinergi perusahaan pelat merah farmasi ini menurutnya dapat dilakukan dengan wujud kerja sama penambahan kapasitas produksi.

 "Pembentukan holding ini bisa saja dalam bentuk sinergi jangka pendek. Kami lebih fokus dalam memproduksi jenis obat generik, ini yang kami tingkatkan. Begitu juga dengan Kimia Farma, mana yang lebih diunggulkan dari mereka, itu yang menjadi penambahan kapasitasnya," terang Elviano.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×