Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi I ditutup melemah 0,54% atau minus 26,69 poin pada level 4.872,90. Sejumlah analis memperkirakan, tekanan akan berlanjut pada pergerakan indeks sesi II nanti.
Analis Indosurya Securuties Dimas Adrianto mengungkapkan bahwa tekanan transaksi indeks terjadi lantaran melemahnya saham-saham yang memiliki kapitalisasi besar. "Selain itu, pasar masih menunggu hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang akan mengumumkan BI Rate, yang terpengaruh inflasi tinggi dan isu kenaikan BBM," kata Dimas pada Rabu (10/4).
Karena itu, dia memprediksi, pergerakan indeks pada sesi II akan berkisar pada level support 4.850 dan resistance di level 4.950. Untuk saham yang dapat dicermati, Dimas merekomendasikan antara lain saham MFIN, CASS, INAF, CFIN, PGAS, ASSA, INDY, LPKR, CTRS, BSDE, BHIT, MDRN dan juga ERAA.
Analis Universal Broker Indonesia Satrio Utomo juga mengungkapkan, perdagangan indeks di lantai bursa pada sesi II akan mengalami tekanan. Menurut Satrio, transaksi IHSG cenderung flat karena tekanan jual asing yang masih mendominasi.
"Net buy asing sudah mengalami kenaikan yang signifikan. Pemodal asing jangka pendek yang menanamkan modalnya di Indonesia sepertinya memanfaatkan momentum IHSG untuk melakukan aksi ambil untung atau profit taking," kata Satrio.
Karena itu, Satrio memprediksi pergerakan indeks sesi II akan berada pada posisi support 4.872-4.850 dan untuk resistance akan berada pada level 4.900-4.985. Untuk saham yang dapat menjadi pilihan, Satrio merekomendasikan saham MAPI, TLKM, GGRM, ADES dan BRMI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News