kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45907,66   4,33   0.48%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indocement (INTP) Petik Hasil Ekspansi, Simak Rekomendasi Sahamnya


Minggu, 31 Maret 2024 / 15:08 WIB
Indocement (INTP) Petik Hasil Ekspansi, Simak Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Buruh angkut memindahkan semen yang siap dikirimkan ke beberapa wilayah di Indonesia melalui Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Minggu (04/09). KONTAN/Fransiskus SImbolon/04/09/2016


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mulai memetik hasil dari ekspansi maupun akuisisi. Aksi ini bakal mendongkrak volume penjualan semen INTP sekaligus meningkatkan efisiensi logistik.

Direktur Utama Indocement Tunggal Prakarsa Christian Kartawijaya membeberkan sepanjang tahun 2023 INTP mencetak volume penjualan keseluruhan (semen dan clinker) sebesar 19,3 juta ton. Meningkat 1,75 juta ton atau tumbuh sekitar 10% dibandingkan tahun sebelumnya.

Capian tersebut termasuk volume setahun penuh dari operasi Maros, ditambah volume satu bulan dari operasi Grobogan. Total pangsa pasar semen domestik INTP pun terkerek naik dari sekitar 26% menjadi 27,3% pada tahun 2023.

Sekadar mengingatkan, pada September 2022 INTP memulai perjanjian sewa dengan PT Semen Bosowa Maros. Meliputi unit penggilingan di Jawa Timur, pabrik semen terintegrasi di Maros, dan terminal di Sulawesi dan Lombok. Sedangkan pada 1 Desember 2023 INTP telah mengakuisisi PT Semen Grobogan.

Baca Juga: GOTO dan BUKA Merugi, Simak Prospek Kinerja Emiten E-Commerce

"Kami telah mengonsolidasikan sewa-menyewa aset dengan semen Bosowa Maros. Jika di tahun 2022 baru masuk tiga bulan, pada 2023 sudah masuk 12 bulan. Kemudian masuk satu bulan di Desember 2023 dari akuisisi Semen Grobogan," terang Christian beberapa waktu lalu.

Dari total volume penjualan semen INTP 19,3 juta ton pada 2023, sebanyak 18,7 juta ton terserap untuk pasar domestik. Sedangkan pasar ekspor berkontribusi 579.000 ton. Penjualan ke pasar domestik dan ekspor masing-masing tumbuh 8,6% dan 89% secara tahunan.

Dengan mempertimbangkan kondisi makro ekonomi pasca Pemilu & Pilpres serta potensi penurunan suku bunga di semester kedua, INTP memprediksi permintaan semen nasional tahun ini akan tumbuh sekitar 2% - 3%.

Sementara bagi INTP sendiri, Christian menargetkan volume penjualan pada tahun ini bisa tumbuh antara 9% - 10% atau naik sekitar 1,7 juta ton - 1,8 juta ton.

Setelah pada tahun lalu memetik hasil dari sewa-menyewa aset dengan Bosowa Maros, pada tahun ini INTP siap memanen hasil akuisisi Semen Grobogan. Christian bilang, akuisisi Semen Grobogan bakal memperkuat posisi INTP di pasar Jawa Tengah dengan tambahan pasokan sekitar 1,5 juta ton.

Akuisisi Semen Grobogan juga memberikan keuntungan bagi INTP dari sisi efisiensi logistik. Lantaran pasar Jawa Tengah tidak tergantung lagi dari pasokan dari pabrik di Jawa Barat, yakni Citeureup Bogor dan Cirebon. 

Selain itu, INTP juga telah membangun Terminal Samarinda dengan empat silo masing-masing berkapasitas 2.500 ton. Tambahan aset ini memungkinkan INTP untuk memasok hingga 10.000 ton semen curah per bulan untuk proyek IKN. 

Baca Juga: Bukukan Kinerja Positif, Simak Rekomendasi Saham AMRT dan MIDI

Selain IKN, INTP juga menyasar proyek smelter dan pembangkit listrik tenaga air di Kalimantan Utara. 

"Perluasan wilayah ini mendukung peta jalan jangka panjang Indocement, memungkinkan distribusi produk menjadi lebih kuat dan dapat diandalkan bagi pelanggan," ungkap Christian.

Sementara untuk proyeksi pendapatan dan laba bersih INTP di tahun ini, Christian belum merinci. Dia bilang, kinerja pendapatan dan laba akan ditentukan oleh sejumlah faktor, termasuk dari sisi harga produk dan biaya produksi.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×