Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi
"Harga itu tergantung kondisi pasar, yang mana saat ini kami belum bisa naik. Karena pasar masih flat, naik sekitar 0,4%-0,5%, masih sedikit," kata Christian.
Meski begitu, Christian optimistis pendapatan INTP akan tumbuh sejalan dengan kenaikan dari sisi volume penjualan. Sementara laba bersih akan terdongkrak oleh efisiensi.
"Mestinya profit kami bertumbuh lebih baik karena ada biaya logistik yang bisa kami saving, itu salah satu efeknya" tandas Christian.
Sebagai informasi, INTP meraih laba bersih senilai Rp 1,95 triliun sepanjang 2023, tumbuh 5,97% dibandingkan keuntungan tahun sebelumnya. Sedangkan pendapatan neto INTP tumbuh 9,92% menjadi Rp 17,94 triliun pada tahun lalu.
Baca Juga: Meski Kinerja Diproyeksi Turun, Analis Kompak Rekomendasikan Beli Saham ADRO
Research Analyst Phintraco Sekuritas Arsita Budi Rizqi memprediksi INTP bisa melanjutkan pertumbuhan kinerja pada tahun ini. Katalis tambahan datang dari akuisisi PT Semen Grobogan.
"Kami melihat akuisisi tersebut akan berkontribusi terhadap peningkatan kapasitas produksi, efisiensi, serta memperkuat penetrasi INTP di Pulau Jawa," kata Arsita.
Selain itu, persiapan INTP untuk memperkuat penetrasi di luar Pulau Jawa, khususnya pada proyek IKN dapat memberikan kontribusi positif. Analis Samuel Sekuritas Indonesia Daniel Widjaja juga memperkirakan momentum kenaikan kinerja INTP bisa berlanjut pada tahun 2024.
Arsita dan Daniel pun menyematkan rekomendasi buy untuk saham INTP. Arsita menilai potensi fair value INTP ada di level Rp 11.794. Sedangkan Daniel menetapkan target harga INTP di Rp 11.200.
Sementara Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo menyarankan wait and see terlebih dulu. Cermati support pada level Rp 8.500, dengan resistance di posisi Rp 8.900. Adapun pada perdagangan Senin (25/3) harga INTP menguat 1,45% ke level harga Rp 8.725 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News