Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi
"Pada tahun ini ITMG akan memberdayakan transformasinya sambil memperkuat bisnis inti pertambangan batubara. Arah pengembangan bisnis mencakup energi terbarukan, jasa energi, dan pertambangan, termasuk mineral strategis," ungkap Yulius.
Dari sederet rencana ekspansi tersebut, Yulius belum merinci berapa investasi yang disiapkan ITMG. Dia hanya menegaskan, ITMG punya kemampuan pendanaan yang kuat, hingga mencapai US$ 1,1 miliar. Termasuk posisi kas dan setara kas yang per akhir tahun 2023 mencapai US$ 851 juta.
Secara khusus, Yulius membeberkan alokasi belanja modal alias capital expenditure (capex) ITMG pada tahun ini yang mencapai US$ 96,5 juta. Sebagai gambaran saja, jika dikonversi dengan kurs saat ini Rp 15.715 per dolar AS, capex ITMG tahun 2024 setara Rp 1,51 triliun.
Capex tersebut dominan digunakan untuk kebutuhan tambang batubara (66%). Sisanya akan dipakai untuk mengembangkan jasa kontraktor pertambangan melalui PT Tambangraya Usaha Tama (TRUST) sebesar 11%, energi terbarukan (10%), proyek di area greenfield (9%) dan kebutuhan lainnya (2%).
Sebagai perbandingan, pada tahun lalu ITMG merealisasikan belanja modal senilai US$ 45,1 juta. Mayoritas terserap untuk kebutuhan tambang batubara (52%), pengembangan TRUST (18%), energi terbarukan (13%), proyek di area greenfield (13%) dan kebutuhan lainnya (4%).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News