kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Indo Tambangraya (ITMG) Melirik Nikel & Tembaga untuk Ekspansi Non Batubara


Kamis, 29 Februari 2024 / 19:41 WIB
Indo Tambangraya (ITMG) Melirik Nikel & Tembaga untuk Ekspansi Non Batubara
ILUSTRASI. pertambangan b a t u b a r a PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). Foto Dok ITMG


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) menyiapkan sejumlah rencana ekspansi untuk mendongkrak kontribusi dari bisnis non-batubara. ITMG bakal menggenjot segmen Energi Baru & Terbarukan (EBT) hingga menjajaki potensi bisnis mineral strategis.

Direktur Indo Tambangraya Megah, Yulius Kurniawan Gozali mengungkapkan ITMG memiliki tiga pilar bisnis, yakni pertambangan (mining), jasa di bidang energi (energy services) serta energi terbarukan. Hingga saat ini, kontribusi terbesar dan fokus utama ITMG masih berada di pertambangan batubara.

Tapi ITMG tak mau ketinggalan dari sejumlah emiten batubara lainnya yang getol melakukan diversifikasi. Yulius bilang, ITMG akan berupaya menggenjot kontribusi dari bisnis non-batubara hingga bisa mencapai 20% dari laba dalam lima tahun ke depan.

ITMG pun telah menyusun sejumlah rencana ekspansi. Pertama, ITMG menjajaki bisnis mineral strategis dengan melirik komoditas nikel dan tembaga. Yulius belum membeberkan secara rinci rencana ekspansi di segmen ini. 

Baca Juga: Pendapatan Habco Trans Maritima (HATM) Tumbuh 55% Menjadi Rp 575,67 Miliar Pada 2023

Yulius mengatakan, saat ini ITMG masih melakukan uji tuntas (due dilligence) dan sedang dalam pembicaraan dengan sejumlah pihak. Langkah ini dilakukan untuk menjajaki potensi akuisisi pada aset tambang nikel dan tembaga di wilayah Sulawesi dan Kalimantan.

ITMG menilai nikel masih menjadi komoditas yang penting sebagai bagian dari hilirisasi dan rantai industri baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV). Begitu juga dengan tembaga, apalagi di dalam tambang tembaga ada potensi mineral ikutan emas dan perak.

"Kami percaya prospeknya masih bagus seiring perkembangan industri EV. Tapi belum bisa memastikan (kapan rencana akuisisi akan terealisasi) masih dalam pembicaraan dan due dilligence," kata Yulius pada Media Briefing yang digelar Kamis (29/2).

Kedua, ITMG akan terus menambah portofolio di pilar energi terbarukan melalui ekspansi secara organik maupun anorganik. Melalui proyek-proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atau solar PV dan solar rooftop, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) serta melirik peluang di carbon offset & trading.

Yulius menyampaikan, ITMG membuka peluang akuisisi pada proyek PLTS maupun PLTA. Sepanjang tahun lalu, ITMG berhasil mendongkrak hingga tiga kali lipat kapasitas PLTS menjadi sebesar 24,8 MWp. ITMG pun telah mengakuisisi 65% saham PT Centra Multi Suryanesia Aset (Suryanesia).

Suryanesia merupakan perusahaan penyedia layanan energi surya dan pengoperasian pembangkit listrik hibrida solar PV yang memasok sebagian kebutuhan energi operasional pertambangan di Bunyut, Kalimantan Timur.

Baca Juga: Produksi Naik, Indo Tambangraya (ITMG) Incar Penjualan Hingga 25,6 Juta Ton di 2024

Sementara itu, ITMG ingin mengembangkan portofolio di segmen hydro-power dengan menjajaki peluang akuisisi PLTA dengan kapasitas sekitar 100 MW.

Kemudian, ITMG juga menggarap potensi hilirisasi batubara melalui gasifikasi bawah tanah (underground coal gasification). Dalam upaya ini, ITMG melalui PT Indominco Mandiri (IMM) telah menandatangani  perjanjian kerja sama dengan Tekmira dari Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM).

Strategi ekspansi lainnya, ITMG akan mengembangkan lini bisnis logistik dan manajemen pelabuhan dengan memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×