Reporter: Akhmad Suryahadi, Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Musim bagi-bagi deviden tahun buku 2019 sudah dimulai. Saham-saham perusahaan yang selama ini dikenal membagi dividen yield ratio tinggi mulai naik harga.
Sekadar catatan, indeks IDX High Dividend 20 (IDXHIDI20) adalah salah satu dari sekian banyak indeks saham terbitan harga Bursa Efek Indonesia (BEI). Indeks IDX High Dividend 20 terdiri dari 20 saham yang membagikan dividen tunai selama 3 tahun terakhir dan memiliki dividend yield yang tinggi.
Baca Juga: Musim bagi dividen dimulai, lihat lagi para penghuni IDX High Dividend 20
Pengamatan KONTAN.co.id terhadap 20 saham konstituen IDXHIDIV20, selama pekan lalu, harga 13 dari 20 saham penghuni indeks tersebut mengalami kenaikan (lihat tabel).
No | Kode | Harga (21/2) | Harga (20/2) | % (harian) | % (mingguan) | % (bulanan) |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | GGRM | 55.975 | 55.575 | 0,72 | 2,57 | -1,84 |
2 | BBCA | 33.075 | 32.975 | 0,3 | -0,97 | -3,15 |
3 | UNTR | 18.225 | 18.425 | -1,09 | -0,55 | -13,52 |
4 | INTP | 16.575 | 17.300 | -4,19 | 1,07 | -10,41 |
5 | ITMG | 10.575 | 10.925 | -3,2 | 5,22 | -12,96 |
6 | BMRI | 7.900 | 8.000 | -1,25 | 0,96 | 2,6 |
7 | BBNI | 7.775 | 7.925 | -1,89 | 3,32 | 2,64 |
8 | UNVR | 7.500 | 7.650 | -1,96 | 0,33 | -9,91 |
9 | INDF | 7.200 | 7.300 | -1,37 | 0,7 | -12,73 |
10 | CPIN | 6.575 | 6.850 | -4,01 | 1,54 | -6,74 |
11 | ASII | 6.200 | 6.275 | -1,2 | 1,64 | -11,74 |
12 | BBRI | 4.510 | 4.560 | -1,1 | -0,88 | -3,43 |
13 | TLKM | 3.690 | 3.630 | 1,65 | 1,37 | -5,14 |
14 | LPPF | 3.470 | 3.550 | -2,25 | 5,79 | -14,11 |
15 | PTBA | 2.410 | 2.490 | -3,21 | 3,43 | -5,86 |
16 | HMSP | 1.920 | 1.945 | -1,29 | -2,54 | -11,11 |
17 | PGAS | 1.525 | 1.555 | -1,93 | 0,33 | -21,99 |
18 | KLBF | 1.365 | 1.420 | -3,87 | -1,8 | -15,22 |
19 | ADRO | 1.310 | 1.350 | -2,96 | -0,76 | -7,42 |
20 | TOWR | 860 | 880 | -2,27 | -2,82 | 7,5 |
Sumber: Bursa Efek Indonesia (IDX), diolah
Saham-saham yang mengalami kenaikan harga sepekan itu adalah:
- ASII (Astra Internasional)
- BBNI (Bank Negara Indonesia)
- BMRI (Bank Mandiri Indonesia)
- CPIN (Charoen Pokphand)
- GGRM (Gudang Garam)
- INDF (Indofood Sukses Makmur)
- INTP (Indocement Tunggal Prakarsa)
- ITMG (Indo Tambangraya Megah)
- LPPF (Matahari Dept. Store)
- PGAS (Perusahaan Gas Negara)
- PTBA (Tambang Batubara Bukit Asam
- TLKM (Telekomunkasi Indonesia)
- UNVR (Unilever)
Baca Juga: BBRI menawarkan yield dividen 3,75%, investor bisa berburu sahamnya
Sayangnya, dari saham-saham itu, 12 saham di antaranya turun harga pada Jumat (21/2). Satu-satunya saham yang konsisten naik adalah TLKM.
Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menilai, suatu dividen dikatakan menarik apabila memberi yield 5%.
Cara menemukan angka dividen yield, di halaman selanjutnya>>
Untuk mendapatkan angka yield, Anda bisa membagi nilai nominal dividen yang dibagi per saham dengan harga saham terakhir, kali 100.
Contoh, Bank BRI (BBRI) sudah mengumumkan rencana membagi dividen dengan nilai Rp 168,1 per saham. Nah, Jumat lalu (21/2), harga penutupan Bank BRI Rp 4.510 per saham.
Itu berarti, dividend yield BBRI = Rp 168,2/Rp 2.510*100 = 3,72%.
Baca Juga: Musim bagi-bagi dividen dimulai, ini kata analis
Mari bandingkan dengan rencana pembagian dividen Bank Mandiri (BMRI). Bank BUMN ini juga telah mengumumkan rencana pembagian dividen sebesar Rp 353,34 per saham.
Jumat (21/2) lalu, harga saham BBRI Rp 7.900 per saham. Maka dividen yield saham BMRI = Rp 353,34 /Rp 7.900 = 4,47%.
Bagaimana kalau ternyata dividend yield tidak mencapai patokan 5%, seperti pada dua emiten di atas?
Khusus terhadap dua saham perbankan bluechips itu, Hendriko tetap menganggapnya menarik. “Kalau untuk banking blue chips ini menarik, karena biasanya perbankan blue chips yield-nya hanya kisaran 1%-2%," katanya.
Nah, keputusan investasi tetap ada di tangan Anda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News