kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG sesi I menyerah di zona merah


Selasa, 20 September 2016 / 12:27 WIB
IHSG sesi I menyerah di zona merah


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak berhasil kembali ke zona hijau pada akhir transaksi sesi I (20/9). Mengutip data RTI, pada pukul 12.00 WIB, indeks tercatat turun 0,29% menjadi 5.306,63.

Sementara itu, ada 144 saham yang tertekan. Sedangkan 106 saham melaju dan 96 saham lainnya tak berubah posisi.

Volume transaksi perdagangan siang ini melibatkan 4,369 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 3,595 triliun.

Secara sektoral, ada lima saham yang tertekan. Tiga sektor dengan penurunan terbesar yakni: sektor barang konsumen turun 1,31%, sektor manufaktur turun 0,77%, dan sektor perdagangan turun 0,47%.

Saham-saham indeks LQ 45 yang menduduki posisi top gainers antara lain: PT Vale Indonesia Tbk (INCO) naik 2,63% menjadi Rp 2.730, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 1,89% menjadi Rp 5.400, dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik 1,6% menjadi Rp 635.

Adapun saham-saham top losers indeks LQ 45 siang ini yaitu: PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) turun 3,65% menjadi Rp 3.960, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) turun 2,88% menjadi Rp 1.855, dan PT Matahari Department Tbk (LPPF) turun 2,81% menjadi Rp 19.000.

Investor asing juga terlihat banyak melepas kepemilikan sahamnya. Nilai net sell asing di sesi I mencapai Rp 415,9 miliar di seluruh market dan Rp 156,5 miliar di pasar reguler.

Bursa Asia positif

Sebaliknya, pergerakan bursa Asia tampak positif. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 13.15 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,1%, setelah melesat 1,4% pada dua sesi sebelumnya.

Sektor utiliti naik 0,5% dan sektor energi mengalami penurunan mencapai 0,8%.

Data CNBC menunjukkan, indeks Topix Jepang naik 0,8% dan indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,3%.

"Sejumlah saham mengalami kejatuhan harga cukup dalam, sehingga sekarang merupakan waktu yang tepat untuk membeli," jelas Hiroyasu Iida, head of investment research center Aizawa securities.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×